Kamis, 08 Oktober 2015

BERBAGAI DIMENSI MENAKJUBKAN DARI KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN (2)

MUTIARA AL-QUR’AN (Bagian XXX / tiga puluh)
الـسـلا م عـلـيـكـم ورحـمـة الله وبركا تـه
BERBAGAI DIMENSI MENAKJUBKAN DARI KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN
1. Dimensi pertama kemukjizatan Al-Qur'an ialah kefasihan dan balaghah-nya. 
Al-Qur’an adalah kitab yang orang Arab lumpuh untuk menandinginya menggunakan kata dan kalimat yang paling lembut, ungkapannya indah dan ringan, Jalinan-jalina hurufnya serasi, dan kokoh. Redaksinya simpatik, ayat-ayatnya teratur dengan rapi. Selalu memperhatikan situasi dan kondisi dalam berbagai macam penjelasannya. Memuaskan akal dan menyenangkan perasaan, dapat memenuhi jiwa , pikiran maupun perasaan secara berimbang. Maksudnya jelas dan terarah, dan makna-maknanya menawan hati. Melalui cara tersebut, Dia menyampaikan makna-makna yang dimaksudkan kepada para penerimanya melalui sastra yang paling baik dan mudah dipahami. Tetapi tidak seorangpun diantara mereka yang paling ahli sekalipun yang mampu menandingi atau membuat yang serupa dengannya dan disiniloah letak kemu’jizatannya, Karena ia bukan ciptaan manusia melainkan adalah Firman Allah yang maha mengetahui lagi maha Bijaksana maha Indah dan maha Suci dari segala kekurangan.
Sejarah mencatat, mereka adalah orang-orang ahli bahasa yang telah memperoleh kemenangan dalam berbagai festival bahasa, tetapi tidak seorangpun dari mereka yang berani memproklamirkan dirinya untuk menantang Al-Qur’an, melainkan hanya mendapat kekalahan dan kehinaan. Seorang yang paling ahli bahasa dari mereka yang bernama Al-Walid bin Mughirah datang kepada Nabi, lalu Nabi membacakan Al-Qur’an kepadanya, maka hati Walid menjadi lunak karenanya. Berita ini sampai ke telinga Abu Jahal, lalu ia mendatangi Walid seraya berkata:”Wahai pamanku Walid, sesungguhnya kaummu hendak mengumpulkaqn harta benda untuk diberikan kepadamu (karena mau mengalahkan Muhammad / menandingi Al-Qur’an), tetapi kamu malah dating kepada Muhammad untuk mendapatkan anugrahnya (Karena terpana mendengarkan Al-Qur’an itu). Walid menjawab, “Sesungguhnya kaum Quraisy telah mengetahui bahwa aku adalah orang yang paling banyak hartanya (tak butuh uang mereka)” Abu Jahal berkata, “Kalau begitu katakanlah tentang dia, kata-kata yang akan kusampaikan kepada kaummu bahwa kamu mengingkari dan membenci Muhammad”. Walid menjawab,”Apa yang harus kukatakan, demi Allah, diantara kamu tidak ada yang lebih tahu dari aku tentang Sya’ir, majaz dan qasidahnya bahkan tentang sya’ir-sya’ir jin. Demi Allah, apa yang dikatakan Muhammad itu sedikitpun tidak serupa dengan sya’ir-syair tersebut. Demi Allah, kata-kata yang diucapkannya sungguh manis; Bagian atasnya berbuah dan bagian bawahnya mengalirkan air segar. Ucapannya itu sungguh tinggi, tak dapat diungguli, bahkan dapat menghancurkan apapun yang ada di bawahnya..” Abu Jahal menimpali, “Demi Allah , kaummu tidak akan senang sampai kamu mengatakan sesuatu tentang dia”. Walid menjawab, “biarkan aku berpikir sebentar.” Setelah berpikir, ia berkata (dengan mengada ada), “Ini adalah sihir yang dipelajari. Ia mempelajarinya dari orang lain. Dan langsung saja sesudah itu Allah menurunkan ayat yang artinya:”Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku ciptakan sendiri” (Q.S. 74; al-Muddatstsir ayat 11).
Al-Qur’an sendiripun telah menantang siapapun untuk membuat yang serupa dengan tiga tahapan yaitu:
Pertama, tantangan untuk membuat kitab yang sama dan mempersilahkan mengumpulkan manusia-manusia pintar dan jin untuk bekerja sama menandinginya, Allah berfirman dalam surat 17; al-Israa’ ayat 88:

 قُل لَّىِٕنِ ٱجۡتَمَعَتِ ٱلۡإِنسُ وَٱلۡجِنُّ عَلَىٰۤ أَن یَأۡتُوا۟ بِمِثۡلِ هَـٰذَا ٱلۡقُرۡءَانِ لَا یَأۡتُونَ بِمِثۡلِهِۦ وَلَوۡ كَانَ بَعۡضُهُمۡ لِبَعۡضࣲ ظَهِیرࣰا 
Artinya:” Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".

Kedua, tantangan membuat sepuluh surat saja dari Al-Qur’an seperti yang terdapat dalam surat 11; Huud ayat13-14:

 أَمۡ یَقُولُونَ ٱفۡتَرَىٰهُۖ قُلۡ فَأۡتُوا۟ بِعَشۡرِ سُوَرࣲ مِّثۡلِهِۦ مُفۡتَرَیَـٰتࣲ وَٱدۡعُوا۟ مَنِ ٱسۡتَطَعۡتُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ إِن كُنتُمۡ صَـٰدِقِینَ (13) فَإِلَّمۡ یَسۡتَجِیبُوا۟ لَكُمۡ فَٱعۡلَمُوۤا۟ أَنَّمَاۤ أُنزِلَ بِعِلۡمِ ٱللَّهِ وَأَن لَّاۤ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَۖ فَهَلۡ أَنتُم مُّسۡلِمُونَ (14)
Artinya:” Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Qur'an itu", Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar". Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu maka (katakanlah olehmu): "Ketahuilah, sesungguhnya Al Qur'an itu diturunkan dengan ilmu Allah dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (kepada Allah)?"

Ketiga, tantangan membuat satu surat saja dari Al-Qur’an dengan firmannya dalam surat 2; al-Baqarah ayat 23-24:

 وَإِن كُنتُمۡ فِی رَیۡبࣲ مِّمَّا نَزَّلۡنَا عَلَىٰ عَبۡدِنَا فَأۡتُوا۟ بِسُورَةࣲ مِّن مِّثۡلِهِۦ وَٱدۡعُوا۟ شُهَدَاۤءَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ إِن كُنتُمۡ صَـٰدِقِینَ (23) فَإِن لَّمۡ تَفۡعَلُوا۟ وَلَن تَفۡعَلُوا۟ فَٱتَّقُوا۟ ٱلنَّارَ ٱلَّتِی وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُۖ أُعِدَّتۡ لِلۡكَـٰفِرِینَ (24) 
Artinya:”Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. Dan dalm surat 10; Yunus ayat 38 yang artinya:”Atau (patutkah) mereka mengatakan: "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar."

Alhamdulillah kemu’jizatan Al-Qur’an itu sampai hari ini terbukti. Karena belum ada satupun yang mampu membuat yang sama walaupun satu surat saja. baik manusia, apa lagi jin (yang mempelajari Al-Qur’an itu dari Nabi). Itulah sebabnya ia dinamakan mu’jizat Aqly, karena akal manusia tidak mampu untuk menandinginya. 

Semoga penjelasan tentang Kemu’jizatan Al-Qur’an pada bagian in akan menambah rasa cinta kita kepada kitab suci ini dan menumbuhkan kecerdasan berpikir dan ketenangan hati yang dibalut oleh kebahagiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar