Kamis, 08 Oktober 2015

ASBAABUN NUZUL (7)

MUTIARA AL-QUR’AN (Bagian XXII / dua puluh dua)
ASBAABUN NUZUL . SEBAB-SEBAB TURUNNYA AL-QUR’AN
Assalaamu’alaikum Warahmatullahi wabarakaatuh!
II.C. DISEBABKAN ADANYA PERTANYAAN TENTANG MASA DEPAN
Bila maut datang menjemput, setiap manusia akan terkejut.
Karena tiba-tiba jantung berhenti berdenyut,
Tidak dapat dimajukan dan tidak bisa dibuat surut,
Kehidupan yang carut marut akan membuat pelakunya cemberut.
Para penguasa akan bertekuk lutut. Orang kaya akan out,
Orang hebat hanyut. Orang kuat akan ciut, tak tahu kemana akan bergelayut,
Banyak orang yang kalangkabut, karena Semua perbuatan akan diusut,
Akan dihitung secara patut. tanpa ada yang luput.
Kecuali orang yang beriman dan beramal, dan rajin menyiapkan bekal,
Akan dapat pahala yang kekal, dan tidak akan pernah menyesal.
Tujuan utama penurunan Al-Quran adalah agar manusia selalu memparsiapkan masa depan yang membahagiakan, baik untuk kehidupan dunia maupun untuk kehidupan di akhirat nanti. Bahkan Allah menegaskan bahwa kehidupan dunia ini hanya sementara dan amat singkat dibandingkan dengan kehidupan di akhirat yang kekal dan abadi. Bahwa kehidupan di akhirat jauh lebih baik dari kehidupan di dunia. Bahwa kesenangan diakhirat nanti tidak ada artinya bila dibandingkan kenikmatan dunia. Bahwa orang-orang yang lalai karena bermegah-megah dengan kehidupan dunia akan kaget ketika akhirnya diantar ke pintu kubur.
Salah satu pertanyaan seru dari para pemuka Kafir Quraisy , yang mereka tidak mau mempercayainya adalah akan adanya hari kiamat, di mana masa depan manusia ditentukan, berita ini menjadi masalah besar bagi mereka sehingga Allah menyatakan di dalam Al-Qur’an surat 78; Annaba’ ayat 1-5:
 عَمَّ یَتَسَاۤءَلُونَ (1) عَنِ ٱلنَّبَإِ ٱلۡعَظِیمِ (2) ٱلَّذِی هُمۡ فِیهِ مُخۡتَلِفُونَ (3) كَلَّا سَیَعۡلَمُونَ (4) ثُمَّ كَلَّا سَیَعۡلَمُونَ (5

Artinya:”Tentang apa yang mereka saling bertanya-tanya?. Tentang berita yang besar. Yang dalam hal itu mereka berselisih.Tidak. Kelak mereka akan mengetahui. Sekali-kali tidak. Kelak mereka akan mengetahui”.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas bahwa Ibnu Abi Qusyair dan Samuel bin Zaid menghadap Rasulullah SAW dan bertanya:”Seandainya engkau benar-benar Nabi, sesuai dengan pengakuanmu, coba terangkan kepada kami kapanwaktunya Kiamat itu?. Maka turunlah Surat 7; al-A’raaf ayat 187:
 یَسۡـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَیَّانَ مُرۡسَىٰهَاۖ قُلۡ إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ رَبِّیۖ لَا یُجَلِّیهَا لِوَقۡتِهَاۤ إِلَّا هُوَۚ ثَقُلَتۡ فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تِ وَٱلۡأَرۡضِۚ لَا تَأۡتِیكُمۡ إِلَّا بَغۡتَةࣰۗ یَسۡـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِیٌّ عَنۡهَاۖ قُلۡ إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَـٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا یَعۡلَمُونَ 
Artinya:”Mereka bertanya kepadamu tentang hari kiamat:”bilakah akan terjadinya”. Katakanlah:”Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu ada pada sisi Rabbku. Tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat huru-haranya bagi makhluk) yang ada di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah:”Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu ada di sisi Allah. Terapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
Banyak sekali ayat ayat yang menjelaskan bagaimana suasana di hari kiamat itu, sebagai peringatan bagi manusia. Bahwa ketika itu harta yang banyak akan ditinggalkan, Pangkat yang tinggi akan terlepas, anak dan isteri tak bisa membantu, sanak saudara tidak dapat membela. Semua manusia berusaha menyelamatkan diri, tapi tidak satupun yang berhasil, karena ketika itu kehidupan dunia telah berakhir. Dan sesudah itu manusia akan dibangkitkan kembali untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatannya.
Semoga kita termasuk orang meyakini dengan sepenuh hati, jawaban dan Pelajaran yang diberikan oleh Al-Qur’an tentang akan adanya hari kiamat, sehingga kita termasuk orang yang pintar, menurut keterangan Nabi kita, yaitu orang yang meyakini bahwa hidup ini akan berakhir dengan kematian dan kebangkitan kembali, serta selalu menyiapkan bekal untuk menghadapinya. Telah terbukti bahwa orang yang lebih dahulu hidup dari kita, dari bapak dan nenek moyang kita, mereka telah meninggalkan dunia, dan ketika berangkat, mereka meninggalkan harta, keluarga dan pangkat mereka. Kalaupun ada yang mereka bawa hanyalah amal yang telah berhasil mereka lakukan ketika hidup di dunia.
Dunia adalah permainan dan sandiwara. Dunia dijadikan oleh Allah sebagai fitnah bahkan bisa menjadi musuh yang memperdaya, menipu dan mengalahkan kita, yang bisa saja membuat kita kembali ke kampung akhirat dengan tangan hampa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar