MUTIARA AL-QUR’AN (Bagian XXXII / tiga puluh dua)
الـسـلا م عـلـيـكـم ورحـمـة الله وبركا تـه
BERBAGAI DIMENSI MENAKJUBKAN DARI KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN
4. KEMU’JIZATAN HUKUM
Dalam sejarah kehidupan, manusia telah mengenal berbagai macam doktrin, pandangan hidup, system dan perundang-undangan yang bertujuan membangun kebahagian yang hakiki yang berimbang antara kebutuhan pribadi dan kepentingan masyarakat yang bisa diterapkan di setiap zaman dan tempat, namun tidak satupun dari padanya yang dapat mencapai seperti yang dicapai Al-Qur’an dalam kemu’jizatan hukumnya.
Masmu’ Abu Thalib menjelaskan bahwa ada beberapa butir yang menjadi bukti kemu’jizatan Al-Qur’an antara lain:
a. Memperbaiki dan meluruskan akidah dengan jalan menunjukkan manusia akan hakikat asal kejadian (al-mabda`) dan akhir (al-ma’âd) kehidupan serta kehidupan di antara keduanya. Butir ini berisi ajaran tentang keimanan kepada Allah, malaikat, kitab, para rasul dan hari akhir.
b. Memperbaiki dan meluruskan praktik ibadah dengan jalan menunjukkan manusia akan ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang dapat menyucikan jiwa dan mental manusia.
c. Memperbaiki akhlak dengan jalan menunjukkan manusia akan nilai-nilai keutamaan dan perintah untuk menjauhi segala bentuk kekejian dan keburukan, serta menjaga keseimbangan.
d. Memperbaiki dan meluruskan kehidupan dengan jalan memerintahkan manusia agar mereka menyatukan barisan, menghapus segala benih fanatisme dan gap yang membawa kepada perpecahan. Ini dilakukan dengan jalan mengingatkan mereka bahwa mereka berasal dari jenis dan jiwa yang sama.
e. Meluruskan kehidupan politik dan tata kehidupan bernegara. Ini dilakukan dengan jalan memancangkan keadilan mutlak, persamaan antara sesama manusia dan memelihara nilai-nilai luhur keutamaan seperti keadilan, dedikasi, kasih sayang, persamaan dan kecintaan dalam segala bentuk hukum dan interaksi sosial.
f. Memperbaiki dan meluruskan perilaku ekonomi dan pendayagunaan harta, dengan jalan anjuran untuk membudayakan hidup hemat, memelihara harta dari kesia-siaan dan kepunahan.
g. Meluruskan aturan perang dan perdamaian, dengan jalan memberikan pengertian hakiki tentang perang, larangan menganiaya, kewajiban menepati perjanjian dan mengutamakan perdamaian daripada peperangan.
h. Memerangi sistem perbudakan dan anjuran untuk memerdekakan para budak.
i. Membebaskan akal budi dan nalar pikir dari segala tiran yang membelenggunya, seraya memerangi pemaksaan, intimidasi dan absolutisme.
الـسـلا م عـلـيـكـم ورحـمـة الله وبركا تـه
BERBAGAI DIMENSI MENAKJUBKAN DARI KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN
4. KEMU’JIZATAN HUKUM
Dalam sejarah kehidupan, manusia telah mengenal berbagai macam doktrin, pandangan hidup, system dan perundang-undangan yang bertujuan membangun kebahagian yang hakiki yang berimbang antara kebutuhan pribadi dan kepentingan masyarakat yang bisa diterapkan di setiap zaman dan tempat, namun tidak satupun dari padanya yang dapat mencapai seperti yang dicapai Al-Qur’an dalam kemu’jizatan hukumnya.
Masmu’ Abu Thalib menjelaskan bahwa ada beberapa butir yang menjadi bukti kemu’jizatan Al-Qur’an antara lain:
a. Memperbaiki dan meluruskan akidah dengan jalan menunjukkan manusia akan hakikat asal kejadian (al-mabda`) dan akhir (al-ma’âd) kehidupan serta kehidupan di antara keduanya. Butir ini berisi ajaran tentang keimanan kepada Allah, malaikat, kitab, para rasul dan hari akhir.
b. Memperbaiki dan meluruskan praktik ibadah dengan jalan menunjukkan manusia akan ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang dapat menyucikan jiwa dan mental manusia.
c. Memperbaiki akhlak dengan jalan menunjukkan manusia akan nilai-nilai keutamaan dan perintah untuk menjauhi segala bentuk kekejian dan keburukan, serta menjaga keseimbangan.
d. Memperbaiki dan meluruskan kehidupan dengan jalan memerintahkan manusia agar mereka menyatukan barisan, menghapus segala benih fanatisme dan gap yang membawa kepada perpecahan. Ini dilakukan dengan jalan mengingatkan mereka bahwa mereka berasal dari jenis dan jiwa yang sama.
e. Meluruskan kehidupan politik dan tata kehidupan bernegara. Ini dilakukan dengan jalan memancangkan keadilan mutlak, persamaan antara sesama manusia dan memelihara nilai-nilai luhur keutamaan seperti keadilan, dedikasi, kasih sayang, persamaan dan kecintaan dalam segala bentuk hukum dan interaksi sosial.
f. Memperbaiki dan meluruskan perilaku ekonomi dan pendayagunaan harta, dengan jalan anjuran untuk membudayakan hidup hemat, memelihara harta dari kesia-siaan dan kepunahan.
g. Meluruskan aturan perang dan perdamaian, dengan jalan memberikan pengertian hakiki tentang perang, larangan menganiaya, kewajiban menepati perjanjian dan mengutamakan perdamaian daripada peperangan.
h. Memerangi sistem perbudakan dan anjuran untuk memerdekakan para budak.
i. Membebaskan akal budi dan nalar pikir dari segala tiran yang membelenggunya, seraya memerangi pemaksaan, intimidasi dan absolutisme.
5. KEMU’JIZATAN GHAIBY
Salah satu kemu’jizatan Al-Qur’an itu terletak pada berita-berita ghaib, yaitu berita tentang peristiwa peristiwa yang terjadi pada masa lalu, peristiwa yang terjadi di tempat lain ketika itu,dan berita tentang peristiwa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, yang tidak seorangpun yang mengetahuinya ketika itu. Berita-berita itu dapat dikelompokkan menjadi:
a. Berita-berita ghaib yang terjadi sebelumnya; yaitu berita-berita tentang orang-orang terdahulu. Seperti Allah akan mengabadikan jenazah Fir'aun sebagai bukti historis (Q. S. 10: 92):
Salah satu kemu’jizatan Al-Qur’an itu terletak pada berita-berita ghaib, yaitu berita tentang peristiwa peristiwa yang terjadi pada masa lalu, peristiwa yang terjadi di tempat lain ketika itu,dan berita tentang peristiwa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, yang tidak seorangpun yang mengetahuinya ketika itu. Berita-berita itu dapat dikelompokkan menjadi:
a. Berita-berita ghaib yang terjadi sebelumnya; yaitu berita-berita tentang orang-orang terdahulu. Seperti Allah akan mengabadikan jenazah Fir'aun sebagai bukti historis (Q. S. 10: 92):
فَٱلۡیَوۡمَ نُنَجِّیكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنۡ خَلۡفَكَ ءَایَةࣰۚ وَإِنَّ كَثِیرࣰا مِّنَ ٱلنَّاسِ عَنۡ ءَایَـٰتِنَا لَغَـٰفِلُونَ
Artinya:”Maka pada hari Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.”
Pada ayat itu ditegaskan bahwa badan Firaun akan diselamatkan Tuhan untuk menjadi pelajaran bagi generasi berikutnya. Tidak seorang pun mengetahui hal tersebut karena telah terjadi sekitar 1.200 tahun SM. Pada awal abad ke-19, tepatnya pada tahun 1896 di lembah raja-raja Luxor Mesir, seorang ahli purbakala Loret menemukan satu mumi, yang dari data-data sejarah terbukti bahwa ia Firaun yang bernama Muniftahyang pernah mengejar Nabi Musa a.s. selain itu pada tanggal 8 Juli 1908, Elliot Smith mendapat izin dari pemerintah Mesir untuk membuka pembalut-pembalut Firaun tersebut. Apa yang ditemukannya satu jasad utuh, seperti yang diberitakan Al-Qur'an di atas
b. Berita-berita ghaib yang sedang terjadi di tempat lain. Seperti mengenai maksud jahat orang-orang munafik dengan membangun masjid Dhirar (Q. S. 9: 107);
{ وَٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ مَسۡجِدٗا ضِرَارٗا وَكُفۡرٗا وَتَفۡرِيقَۢا بَيۡنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَإِرۡصَادٗا لِّمَنۡ حَارَبَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ مِن قَبۡلُۚ وَلَيَحۡلِفُنَّ إِنۡ أَرَدۡنَآ إِلَّا ٱلۡحُسۡنَىٰۖ وَٱللَّهُ يَشۡهَدُ إِنَّهُمۡ لَكَٰذِبُونَ
Artinya: Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan bencana (pada orang-orang yang beriman), untuk kekafiran dan untuk memecah belah di antara orang-orang yang beriman, serta untuk menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu.Mereka pasti bersumpah, “Kami hanya menghendaki kebaikan.” Dan Allah menjadi saksi bahwa mereka itu pendusta (dalam sumpahnya).
atau berita ghaib yang terjadi di tempat yang sama. Seperti sikap orang-oraorang munafik yang bermanis muka di hadapan Nabi, padahal hatinya buruk dan sangat memusuhi Nabi (Q. S. 2: 204 - 206):
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن یُعۡجِبُكَ قَوۡلُهُۥ فِی ٱلۡحَیَوٰةِ ٱلدُّنۡیَا وَیُشۡهِدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا فِی قَلۡبِهِۦ وَهُوَ أَلَدُّ ٱلۡخِصَامِ (204) وَإِذَا تَوَلَّىٰ سَعَىٰ فِی ٱلۡأَرۡضِ لِیُفۡسِدَ فِیهَا وَیُهۡلِكَ ٱلۡحَرۡثَ وَٱلنَّسۡلَۚ وَٱللَّهُ لَا یُحِبُّ ٱلۡفَسَادَ (205) وَإِذَا قِیلَ لَهُ ٱتَّقِ ٱللَّهَ أَخَذَتۡهُ ٱلۡعِزَّةُ بِٱلۡإِثۡمِۚ فَحَسۡبُهُۥ جَهَنَّمُۖ وَلَبِئۡسَ ٱلۡمِهَادُ (206) .
Dan di antara manusia ada pembicaraannya tentang kehidupan dunia mengagumkan engkau (Muhammad), dan dia bersaksi kepada Allah mengenai isi hatinya, padahal dia adalah penentang yang paling keras.
Dan apabila dikatakan kepadanya, "Bertakwalah kepada Allah," bangkitlah kesombongannya untuk berbuat dosa. Maka pantaslah baginya neraka Jahannam, dan sungguh (Jahannam itu) tempat tinggal yang terburuk.
Dan apabila dikatakan kepadanya, "Bertakwalah kepada Allah," bangkitlah kesombongannya untuk berbuat dosa. Maka pantaslah baginya neraka Jahannam, dan sungguh (Jahannam itu) tempat tinggal yang terburuk.
[Surat Al-Baqarah: 204-206]
غُلِبَتِ ٱلرُّومُ (2) فِیۤ أَدۡنَى ٱلۡأَرۡضِ وَهُم مِّنۢ بَعۡدِ غَلَبِهِمۡ سَیَغۡلِبُونَ (3) فِی بِضۡعِ سِنِینَۗ لِلَّهِ ٱلۡأَمۡرُ مِن قَبۡلُ وَمِنۢ بَعۡدُۚ وَیَوۡمَىِٕذࣲ یَفۡرَحُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ (4)
Artinya: Bangsa Romawi telah dikalahkan,
di negeri yang terdekatdan mereka setelah kekalahannya itu akan menang,Dalam beberapa tahun (lagi).Bagi Allahlah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,
Nabi dan para sahabatnya akan memasuki kota Mekkah dalam keadaan aman (Q. S. 48: Al-Farth ayat 27):.
لَّقَدۡ صَدَقَ ٱللَّهُ رَسُولَهُ ٱلرُّءۡيَا بِٱلۡحَقِّۖ لَتَدۡخُلُنَّ ٱلۡمَسۡجِدَ ٱلۡحَرَامَ إِن شَآءَ ٱللَّهُ ءَامِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمۡ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَۖ فَعَلِمَ مَا لَمۡ تَعۡلَمُواْ فَجَعَلَ مِن دُونِ ذَٰلِكَ فَتۡحٗا قَرِيبًا
Artinya: Sungguh, Allah akan membuktikan kepada rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya bahwa kamu pasti akan memasuki Masjidilharam, jika Allah menghendaki, dalam keadaan aman, dengan menggunduli rambut kepala dan memendekkannya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui, dan selain itu Dia telah memberikan kemenangan yang dekat.
6. KEMU’JIZATAN KARENA KEABADIANNYA
Tidak satu kitabpun yang mampu bertahan 14 abad tanpa mengalami perobahan dan isinya selalu actual dan sesuai disetiap tempat sepanjang masa selain kitab suci Al-Qur’an. Karena dia adalah Ciptaan atau firman Allah yang maha mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata.
Kemurnian Alquran tetap akan terpelihara sampai hari kiamat, terbukti janji Allah dalam surat 15; al-Hijir ayat 9:
Tidak satu kitabpun yang mampu bertahan 14 abad tanpa mengalami perobahan dan isinya selalu actual dan sesuai disetiap tempat sepanjang masa selain kitab suci Al-Qur’an. Karena dia adalah Ciptaan atau firman Allah yang maha mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata.
Kemurnian Alquran tetap akan terpelihara sampai hari kiamat, terbukti janji Allah dalam surat 15; al-Hijir ayat 9:
إِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا ٱلذِّكۡرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَـٰفِظُونَ
Artinya:”Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan Kami yang memeliharanya.”
Sampai saat ini Al-Qur’an tidak mengalami perobahan walau satu ayat bahkan satu huruppun. Dia berlaku sepanjang zaman dan bisa diterapkan dimanapun, serta sesuai dengan kemampuan manusia tanpa membedakan bangsa, warna kulit, pintar dan bodoh, mulia atau hina. Karena Allah yang menurunkannya maha Mengetahui dan telah membuat pedoman yang pas untuk menjadi pembimbing dan panduan hidup bagi makhluk yang Dia juga yang menciptakannya. Maka tidak sulit bagi-Nya untuk membuat aturan –aturan yang sesuai dengan makhluk yang Dia ciptakan sendiri. Dan Dia pulalah yang paling berhak untuk itu, sebagai Tuhan yang menguasai segala kerajaan dan kekuasaan, dan dari Dia kita berasal, lalu kepada-Nya semua kita akan kembali.
Semoga kita termasuk orang-orang yang menerima seutuhnya nilai-nilai yang amat luar biasa yang terkandung di dalam mu’jizat Al-Qur’an. Bukan malah termasuk orang yang mengingkari atau malah mempermain-mainkannya.
Semoga kita termasuk orang-orang yang menerima seutuhnya nilai-nilai yang amat luar biasa yang terkandung di dalam mu’jizat Al-Qur’an. Bukan malah termasuk orang yang mengingkari atau malah mempermain-mainkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar