Ulumul Quran
Minggu, 20 Mei 2018
AL QURAN & UMUR KITA
*AL QURAN & UMUR KITA*
*Berkata Abdul Malik bin Umair:*
*"Satu-satunya manusia yang tidak tua* adalah orang yang selalu membaca Al-Quran".
*"Manusia yang paling jernih akalnya* adalah para pembaca Al-Quran".
*Berkata Al-imam Qurtubi :*
"Barang siapa yang membaca Al-Quran, maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 tahun".
*Imam besar Ibrahim al-Maqdisi memberikan wasiat pada muridnya Abbas bin Abdi Daim Rahimahullah.*
"Perbanyaklah membaca *Al-Quran* jangan pernah kau tinggalkan, kerana sesungguhnya setiap yang kamu inginkan akan di mudahkan setara dengan yang kamu baca".
*Berkata Ibnu Solah :*
"Bahawasannya para Malaikat tidak diberi keutama'an untuk membaca *Al-Quran*, maka oleh kerana itu para Malaikat bersemangat untuk selalu mendengar saja dari bacaan manusia".
*Berkata Abu Zanad :*
"Di tengah malam, aku keluar menuju masjid Rasulullah SAW sungguh tidak ada satu rumahpun yang aku lewati melainkan padanya ada yang membaca *Al-Quran".*
*Berkata sebagian ahli tafsir :*
"Manakala kita menyibukkan diri dengan *Al-Quran* maka kita akan dibanjiri oleh sejuta keberkahan dan kebaikan di dunia".
"Kami memohon kepada *Allah* agar memberikan taufiqnya kepada Kami dan semua yang membaca tulisan ini untuk selalu membaca *Al-Quran* dan mengamalkan kandungannya".
Bila anda Cinta pada *Al-Quran* maka sebarkanlah. Demi *Allah,* sekian banyak orang yang membaca *Al-Quran* maka pahala akan mengalir pada anda.
*Umur kita terlalu singkat*
... hingga *ALLAH* kurniakan *Lailatul Qadar* untuk menambah umur amal.
*Umur kita terlalu singkat*
... *ALLAH* pinta *bersilaturrahim* untuk memanjangkannya.
*Umur kita terlalu singkat*
... *ALLAH* kurniakan *Puasa Enam hari* di bulan Syawal seperti berpuasa setahun.
*Umur kita terlalu singkat*
... *ALLAH* kurniakan *baca Surah Al-Ikhlas* seperti membaca sepertiga *Al-Quran*.
*Umur kita terlalu singkat*
... ALLAH kurniakan *Solat di Masjidil Haram* seperti solat 100 ribu lebih di masjid lain.
*Umur kita terlalu singkat*
... ALLAH kurniakan *Solat berjemaah* nilainya 27x lebih daripada solat sendirian.
*Umur kita terlalu singkat*
...ALLAH kurniakan *Solat
sunat sebelum subuh kekayaan akhirat seluas langit dan bumi*
*Umur kita terlalu singkat*
...ALLAH kurniakan solat subuh berjemaah seperti solat sepanjang malam*
*Umur kita terlalu singkat*
... ALLAH kurniakan solat isyak berjemaah seperti solat separuh malam dan bebas dari sifat munafik*
*Hidup ini terlalu singkat*
... ALLAH kurniakan *satu huruf bacaan Al-Quran* dengan 10 pahala/kebaikan.
*Hidup ini terlalu singkat*
...ALLAH kurniakan siapa yg *beramal jariyah, share ilmu yang bermanafaat, dan mengusahakan anak2nya jadi anak yg soleh,* pahalanya akan terus mengalir ke alam kuburnya.
Wahai diri..., *usia umat Nabi Muhammad SAW rata2 hanya 63 - 65* tahun. Kalau saat ini usia kita *Sudah 45 tahun,* paling lama *20 tahun* lagi Malaikat Al Maut akan menjemput kita..
*HIDUP INI TERLALU SINGKAT... JANGANLAH DI SIA-SIAKAN KESEMPATAN YANG DIBERIKAN ALLAH SWT. ...*
Baarakallah......
*Berkata Abdul Malik bin Umair:*
*"Satu-satunya manusia yang tidak tua* adalah orang yang selalu membaca Al-Quran".
*"Manusia yang paling jernih akalnya* adalah para pembaca Al-Quran".
*Berkata Al-imam Qurtubi :*
"Barang siapa yang membaca Al-Quran, maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 tahun".
*Imam besar Ibrahim al-Maqdisi memberikan wasiat pada muridnya Abbas bin Abdi Daim Rahimahullah.*
"Perbanyaklah membaca *Al-Quran* jangan pernah kau tinggalkan, kerana sesungguhnya setiap yang kamu inginkan akan di mudahkan setara dengan yang kamu baca".
*Berkata Ibnu Solah :*
"Bahawasannya para Malaikat tidak diberi keutama'an untuk membaca *Al-Quran*, maka oleh kerana itu para Malaikat bersemangat untuk selalu mendengar saja dari bacaan manusia".
*Berkata Abu Zanad :*
"Di tengah malam, aku keluar menuju masjid Rasulullah SAW sungguh tidak ada satu rumahpun yang aku lewati melainkan padanya ada yang membaca *Al-Quran".*
*Berkata sebagian ahli tafsir :*
"Manakala kita menyibukkan diri dengan *Al-Quran* maka kita akan dibanjiri oleh sejuta keberkahan dan kebaikan di dunia".
"Kami memohon kepada *Allah* agar memberikan taufiqnya kepada Kami dan semua yang membaca tulisan ini untuk selalu membaca *Al-Quran* dan mengamalkan kandungannya".
Bila anda Cinta pada *Al-Quran* maka sebarkanlah. Demi *Allah,* sekian banyak orang yang membaca *Al-Quran* maka pahala akan mengalir pada anda.
*Umur kita terlalu singkat*
... hingga *ALLAH* kurniakan *Lailatul Qadar* untuk menambah umur amal.
*Umur kita terlalu singkat*
... *ALLAH* pinta *bersilaturrahim* untuk memanjangkannya.
*Umur kita terlalu singkat*
... *ALLAH* kurniakan *Puasa Enam hari* di bulan Syawal seperti berpuasa setahun.
*Umur kita terlalu singkat*
... *ALLAH* kurniakan *baca Surah Al-Ikhlas* seperti membaca sepertiga *Al-Quran*.
*Umur kita terlalu singkat*
... ALLAH kurniakan *Solat di Masjidil Haram* seperti solat 100 ribu lebih di masjid lain.
*Umur kita terlalu singkat*
... ALLAH kurniakan *Solat berjemaah* nilainya 27x lebih daripada solat sendirian.
*Umur kita terlalu singkat*
...ALLAH kurniakan *Solat
sunat sebelum subuh kekayaan akhirat seluas langit dan bumi*
*Umur kita terlalu singkat*
...ALLAH kurniakan solat subuh berjemaah seperti solat sepanjang malam*
*Umur kita terlalu singkat*
... ALLAH kurniakan solat isyak berjemaah seperti solat separuh malam dan bebas dari sifat munafik*
*Hidup ini terlalu singkat*
... ALLAH kurniakan *satu huruf bacaan Al-Quran* dengan 10 pahala/kebaikan.
*Hidup ini terlalu singkat*
...ALLAH kurniakan siapa yg *beramal jariyah, share ilmu yang bermanafaat, dan mengusahakan anak2nya jadi anak yg soleh,* pahalanya akan terus mengalir ke alam kuburnya.
Wahai diri..., *usia umat Nabi Muhammad SAW rata2 hanya 63 - 65* tahun. Kalau saat ini usia kita *Sudah 45 tahun,* paling lama *20 tahun* lagi Malaikat Al Maut akan menjemput kita..
*HIDUP INI TERLALU SINGKAT... JANGANLAH DI SIA-SIAKAN KESEMPATAN YANG DIBERIKAN ALLAH SWT. ...*
Baarakallah......
DAHSYATNYA TERAPI AL-QUR'AN
*🌋DASYATNYA TERAPI AL QURAN📚*
*😊KANGKER SEMBUH😊*
*💦KEBERKAHAN AL QUR'AN💦*
Banyak diantara kita mencari keberkahan kesana kemari.
Tahukah saudaraku bahwa keberkahan itu dekat dan tidak membutuhkan biaya besar mencarinya, ia ada pada Al Qur'an yang Allah turunkan...
Allah ta'ala berfirman :
(كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ)
*"Kitab (Al-Qur'an) yang kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka mentadaburi (menghayati) ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapatkan pelajaran".* [QS.Shad : 29].
Keberkahan Al Qur'an itu banyak dari berbagai sisi, diantaranya :
🍃Dari sisi bacaan orang yang membaca satu huruf darinya ia akan mendapatkan sepuluh kebaikan atau pahala...
🍃 Dari sisi atsar (pengaruh) dari tilawahnya, baik secara umum ataupun khusus.
🍂 _Secara khusus orang yang membacanya akan mendapatkan kelapangan dada, cahaya hati dan ketenangan_ adapun,
🍂 _Secara umum adalah Allah bukakan dengannya negeri-negeri timur dan barat melalui perantara kaum muslimin yang betul-betul berpegang teguh dengannya.._
Al Qur'an bisa menyatukan kalimat, menjaga bahasa arab yang dengannya ia turun...
Dan sisi-sisi lain dari keberkahan Al Qur'an yang banyak...
Oleh karena itu alangkah bahagianya seorang hamba yang mendapat taufik dari Allah bisa hidup bersama Al Qur'an dan tidak jauh darinya...
Diantara faedah-faedah dari ayat di atas adalah :
1⃣ Al Qur'an adalah kalam Allah ta'ala.
2⃣ Menetapkan sifat ketinggian Allah ta'ala.
3⃣ Menetapkan risalah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
4⃣ Sesungguhnya Al Qur'an itu diberkahi.
5⃣ Anjuran untuk memiliki perhatian terhadapnya serta beriltizam dengannya, karena jika ia diberkahi maka setiap manusia ingin mendapatkan keberkahan ini.
6⃣ Al Qur'an adalah syifa (penyembuh dari penyakit), obat bagi penyakit hati dan badan.
7⃣ Diantara hikmah terbesar diturunkannya Al Qur'an adalah untuk di tadaburi.
8⃣ Tadabbur Al Qur'an hukumnya fardu (wajib) yang disesuaikan dengan keadaan, bisa fardhu ain jika berhubungan dengan kesempurnaan agama seseorang selebihnya fardhu kifayah.
✅ *Keberkahan ada pada Al Qur'an, jangan berpaling darinya...*
📌 Semoga Allah mudahkan kita untuk memahami membaca nya, memahami isinya dan mengamalkannya...
📌 Dan semoga kita dimudahkan untuk melangkahkan kaki-kaki kita menuju majlis-majlis ilmu, yang dibacakan di dalamnya ayat-ayat Al Qur'an dan hadits-hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam...
📚 [Tafsir Al Qur'anilkariim, QS. Shad : 139-147, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah, dengan diringkas]
*✍🏼Abu Ya'la Kurnaedi*
======================
*👿PERAN SETAN DALAM PENYAKIT MEDIS*
Masih banyak diantara kita memilah milah penyakit medis dan non medis. Sehingga pemahaman ini akan berimbas pada terapinya. Ketika memahami ini murni penyakit medis dan bisa di buktikan secara diagnose medis, akhirnya menyimpulkan ini terapinya harus dengan terapi medis.
Baru ketika semua sarana medis sudah di tempuh dan tidak ada hasil, kemudian mencari terapi lain.
Kalau kita lihat tubuh kita terdiri dari jasad, ruh dan pikiran. Satu sama lain tidak bisa di pisahkan saling mempengaruhi. Begitu juga dengan penyakitnya. Ketika muncul penyakit di jasad, apakah itu murni jasad ?, maka bisa saja penyebabnya bukan dari jasad, karena satu kesatuan tadi saling mempengaruhi.
*📗Dalil bahwa Setanpun Punya andil dalam penyakit medis*
Ketika Nabi Sallallahu alaihi wasallam mengomentari penyakit mata yang di derita oleh istrinya Ibnu Mas’ud ra
إنما ذاك عمل الشيطان كان ينخسها بيده
*"Sesungguhnya penyakit itu termasuk dari perbuatan setan yg telah menusuk mata dengan tangannya"*
(HR. Abu Dawud, Ahmad dg Sanad Sahih).
Hamnah Binti Jahsy mengadukan tentang haidh nya yang tak henti henti,Nabi bersabda :
إنما هذه ركضة من ركضات الشيطان
*"Sesungguhnya hal ini (istihadhoh) terjadi karena hentakannya setan"* (HR. Ahmad)
Kenapa Setan Bisa Melakukan Ini ?
Karena memang setan di beri akses oleh Allah untuk bisa mengalir dalam peredaran darah manusia
إن الشيطان يجري من ابن آدم مجري الدم
*Sesungguhnya setan berjalan di tubuh manusia melalui peredaran darahnya...*
(HR. Bukhari - Muslim)
Lewat peredaran darah ini, setan bisa sembunyi an menimbulkan berbagai penyakit dalam tubuh manusia.
Syaikh Abdullah Sadhan berkata :
هناك من الأمراض العضوية و النفسية للشيطان دور كبير في استفحالها
*"Terdapat penyakit fisik dan jiwa yg di dalamnya setan mempunyai andil besar dalam memperparahnya.."*
======================
*📚KISAH RUQYAH, KANGKER SEMBUH*
*Penyakit kanker, sembuh melalui bacaan Al Quran, Alhamdulillah*
*Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz Al Iedan*, bercerita :
1. Ada seorang pria yang terkena kanker. Ia telah berusaha mengobati penyakit tersebut di negaranya, Arab Saudi, namun ada yang berkata kepadanya : *"Obatnya hanya dapat engkau temui di negara Barat."*
2. Akhirnya ia terpaksa bepergian ke Amerika beserta saudaranya.
3. Setelah penyakitnya diteliti, dokter yang menanganinya berkata kepada saudaranya: *"Penyakit yang dideritanya sudah sangat parah dan tidak mungkin diobati lagi. Ia akan berada pada kondisi demikian ini sampai meninggal"*
4. Pada malam harinya, saudaranya teringat dengan firman Allah :
*"Dan apabila aku sakit, Dialah (Allah) yang menyembuhkan aku."*
(QS. Asy Syu'araa : 80)
5. Ia mulai membacakan al-Qur'an untuknya semampunya, mulai dari surat al-Faatihah sampai surat an-Naas.
6. Setelah itu ia tidur. Keesokan harinya ia mendapatkan *kondisi saudaranya membaik.*
7. Ia pun mulai melakukan hal serupa dan kondisi saudaranya tampak lebih baik. Ia terus mengulangi hal itu beberapa kali.
8. Setelah menjalani pemeriksaan ulang untuk kedua kalinya, maka dokter bertanya kepada saudara pasien dengan penuh keheranan : *"Apakah ini adalah penyakit yang kami periksa sebelumnya ?"*
9. "Benar", jawabnya.
10. Pasien tadi sembuh dengan taufik dari Allah, dengan pembacaan Al-Quran kepadanya.
*Sumber :*
📚Buku _"Ruqyah Mengobati Jasmani dan Rohani"_ Terbitan Pustaka Imam Asy-Syafii
📚Terjemahan kitab _"Thariiquka Ilash Shihhah An-Nafsiyyah Al 'Udhwiyyah_, Kitab ini diberi pengantar oleh Ulama Besar, *Syaikh Abdullah Al Jibrin*, rahimahullah
✍Diketik ulang oleh :
Dokter Danny Ruqyah
✍🏼✍🏼 ✍🏼 ✍🏼✍🏼
*Di lanjutkan oleh👇🏼*
*RUMAH RUQYAH SBY*
*🚒Melayani :👇🏼*
*✔Terapi Ruqyah,*
*✔Kontrol Ruqyah,*
*✔Panggilan Ruqyah,*
*✔PELATIHAN RUQYAH,*
*✔Bina / KAJIAN RUQYAH.*
=======================
*"SOP RUQYAH SYAR'IYYAH"*
*"STANDAR RUQYAH ARSYI"*
❣❣❣❣❣❣❣
===================
*KONSULTASI RUQYAH*
☎ +6282244150333
*SALAM TERUS TAQWA*
====================
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Kamis, 15 Oktober 2015
ALQURAN DAN ALKITAB
QUR'AN BERTANYA PADA ALKITAB
QUR'AN : Apa nama Anda?
ALKITAB : Saya tidak tahu!
QUR'AN : Nama saya adalah QUR'AN (Surah 36: 2)
QUR'AN : Dari mana anda berasal?
ALKITAB : Saya tidak tahu!
QUR'AN : Dari ALLAH (Tuhan) (Surah 39: 1).
QUR'AN : Apa agama anda?
ALKITAB : Saya tidak tahu!
QUR'AN : Islam, (Surah 3:19).
QUR'AN : Apakah orang kristen menginstruksikan untuk pergi ke gereja pada hari minggu?.
ALKITAB : Tidak, mereka memilih hari itu sendiri!
QUR'AN : Ya, saya menginstruksikan muslim untuk pergi ke masjid pada hari jum'at (surah 62).
QUR'AN : Mengapa anda tidak pakai bahasa asli anda?
ALKITAB : Karena orang-orang telah banyak melakukan perubahan tentang diriku!
QUR'A N : Saya dalam bahasa asli, bahasa arab dan tidak rusak ( Surah 12: 2).
QUR'AN : Mengapa anda memiliki banyak kontradiksi?
ALKITAB : Karena aku ditulis oleh orang-orang yang tidak dikenal(Yeremia 8: 8)!
QUR'AN : Aku tidak punya kontradiksi karena aku dari ALLAH ( Tuhan) (Surah 4: 82).
QUR'AN : Mengapa anda banyak kesalahan dalam dunia?
ALKITAB : Karena saya banyak orang-orang yang menulis tetapi tidak benar, konyol dan saya mengatakan kelinci mengunyahnya(Imanat 11: 6).
QUR'AN : Saya tidak memiliki kesalahan bahkan apa yang ada didunia sudah tertulis padaku dan ilmu pengatahuan modern pun sudah tertulis padaku ( Surah 25: 61).
Jika anda Muslim, tidak sibuk, kuota internet dan Wi-Fi ada, tulis Allahu Akbar, dan jika anda benar-benar kitabnya Al-qur'an bagikan dengan ke ikhlasan hati.
follow
@pencintasurga.id
@pencintasurga.id
@pencintasurga.id
#tauhit #sahabatsurga #tulusberhijrah #tausiyah #hijrah #muaalaf
BELAJAR ADALAH JALAN PENUH CAHAYA
BELAJAR ADALAH JALAN PENUH CAHAYA
Belajar adalah jalan penuh cahaya yang ditempuh oleh pembawa cahaya sepanjang jaman untuk menyingkap gelapnya dunia dan membangun peradaban, untuk meninggikan derajat dan memuliakan kemanusiaan, mengejar ketinggalan dengan meninggalkan kebodohan
Belajar adalah gerbang yang lapang untuk memasuki lapis-lapis keberkahan dari bahan seayat pengetahuan yang terbuka bagi siapapun, di manapun, sampai kapanpun dan dalam keadaan bagaimanapun untuk mereguk bersusun-susun kebaikan dari ilmu yang bermanfaat.
Belajarlah, ajarkanlah dan dengarkanlah, atau cintailah ilmu, karena tidak ada yang lebih agung dibawah derajat kenabian selain belajar dan mengajar. Orang yang belajar selalu dinaungi oleh kedua sayap malaikat dengan tasbih dan do’anya, diliputi oleh rahmat Allah dan disamakan pahalanya dengan orang yang mati di medan jihad. Serta selalu dirindukan oleh penghuni langit dan bumi. Subhanallah. Begitulah janji baginda Raul.
Imam Asy-Syafi’I menuliskan sya’ir yang artinya:” Takkan pernah kau mampu meraih ilmu, kecuali dengan enam yang harus berlaku, akan kusampaikan dengan penjelasan kepadamu, yaitu dengan kecerdasan, semangat, kesungguhan, pengorbanan, membersamai guru dan panjangnya waktu”. Dan dari pengalaman hidupnya dia menulis sya’ir yang artinya:” kuadukan pada guruku waqi’ buruknya hafalan, maka ia arahkan aku meninggalkan kemaksiatan, dan dia menasihati aku dengan bahwasanya ilmu itu adalah cahaya, dan cahaya Allah takkan diberikan kepada pendurhaka”.
Semoga Allah menerangi hati dan pikiran kita melalui ilmu, dengan belajar sepanjang hayat, dari buayan hingga liang lahat. dan menolong kita menjauhi dosa-dosa agar lancar masuknya cahaya.
Belajar adalah jalan penuh cahaya yang ditempuh oleh pembawa cahaya sepanjang jaman untuk menyingkap gelapnya dunia dan membangun peradaban, untuk meninggikan derajat dan memuliakan kemanusiaan, mengejar ketinggalan dengan meninggalkan kebodohan
Belajar adalah gerbang yang lapang untuk memasuki lapis-lapis keberkahan dari bahan seayat pengetahuan yang terbuka bagi siapapun, di manapun, sampai kapanpun dan dalam keadaan bagaimanapun untuk mereguk bersusun-susun kebaikan dari ilmu yang bermanfaat.
Belajarlah, ajarkanlah dan dengarkanlah, atau cintailah ilmu, karena tidak ada yang lebih agung dibawah derajat kenabian selain belajar dan mengajar. Orang yang belajar selalu dinaungi oleh kedua sayap malaikat dengan tasbih dan do’anya, diliputi oleh rahmat Allah dan disamakan pahalanya dengan orang yang mati di medan jihad. Serta selalu dirindukan oleh penghuni langit dan bumi. Subhanallah. Begitulah janji baginda Raul.
Imam Asy-Syafi’I menuliskan sya’ir yang artinya:” Takkan pernah kau mampu meraih ilmu, kecuali dengan enam yang harus berlaku, akan kusampaikan dengan penjelasan kepadamu, yaitu dengan kecerdasan, semangat, kesungguhan, pengorbanan, membersamai guru dan panjangnya waktu”. Dan dari pengalaman hidupnya dia menulis sya’ir yang artinya:” kuadukan pada guruku waqi’ buruknya hafalan, maka ia arahkan aku meninggalkan kemaksiatan, dan dia menasihati aku dengan bahwasanya ilmu itu adalah cahaya, dan cahaya Allah takkan diberikan kepada pendurhaka”.
Semoga Allah menerangi hati dan pikiran kita melalui ilmu, dengan belajar sepanjang hayat, dari buayan hingga liang lahat. dan menolong kita menjauhi dosa-dosa agar lancar masuknya cahaya.
IBADAH HAJI
UNTAIAN HIKMAH IBADAH HAJI I
MEMAKAI PAKAIAN IHRAM
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Ihram adalah keadaan seseorang yang telah beniat untuk melaksanakan ibadah haji dan atau umrah. Mereka yang melakukan ihram disebut dengan istilah tunggal "muhrim" dan jamak "muhrimun". Calon jamaah haji dan umrah harus melaksanakannya di miqat atau batas bagi dimulainya ibadah (batas-batas yang telah ditetapkan). Apabila melintasi miqat, seseorang yang ingin mengerjakan haji perlu mengenakan kain ihram dan memasang niat.
Miqat terdiri dari dua jenis, yaitu miqat zamani dan miqat makani;
Miqat zamani adalah batas yang ditentukan berdasarkan waktu: Bagi haji, miqat bermula pada bulan Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijah yaitu ketika ibadah haji dilaksanakan. Sedangkan Bagi umrah, miqat zamani adalah sepanjang tahun pada waktu akan melaksanakan umrah.
Miqat makani adalah batas yang ditentukan berdasarkan tempat:
Bagi mereka yang tinggal di Mekah, tempat untuk ihram haji adalah Makkah itu sendiri (rumah sendiri). Untuk umrah ialah keluar dari tanah haram Makkah yaitu sebaiknya di Ji'ranah, Tan'eim atau Hudaibiyah.Bagi mereka yang datang dari sebelah timur seperti Indonesia, Malaysia, Singapura dan kebanyakan negara Asia lain, tempatnya adalah di Yalamlam atau Jeddah
Bagi yang datang dari barat seperti Mesir, miqatnya di Juhfah.
Bagi yang datang dari selatan seperti Yaman, tempat untuk berihram adalah Qarnul Manazil.
Bagi yang datang dari Madinah, tempatnya di Dzulhulaifah Bir Ali.
Bagi yang datang dari bahagian Iraq pula adalah di Dzatu 'Irq .
Pakaian ihram bagi laki-laki adalah 2 lembar kain yang tidak berjahit yang dipakai untuk bagian bawah menutup aurat, dan kain satunya lagi diselendangkan. Sedangkan pakaian ihram wanita adalah menutup semua badannya kecuali muka dan telapak tangan (seperti pakaian ketika sholat). Warna pakaian ihram disunatkan putih.
Diharamkan bagi orang yang sedang berihram melakukan perbuatan tertentu seperti memakai pakaian berjahit, menutup kepala (bagi lelaki) dan muka (bagi perempuan), bersetubuh, menikah, melontarkan ucapan kotor, membunuh binatang dan tumbuhan, memotong rambut/ kuku, dan lain-lain.
Dimulai dari niat yang suci, sebelum memasuki rumah suci, dipakailah pakaian ihram yang putih suci, lalu bergabung bersama lautan manusia, maka terjadilah saling mengenal, karena iman yang sama semua saling menyukai, saling menukar pengalaman, saling berbagi pengetahuan saling melihat perbedaan kebudayaan. Walaupun berbeda bahasa, warna kulit dan fostur tubuh, Namun alangkah indahnya, mereka sama sama memakai pakaian ihram yang sama, kain putih yang tak berjahit. Sang jendral tak lagi memakai bintangnya, baik kaya atau miskin model pakaiannya tak berbeda. Dan Subhaanallah…Semuanya asik bertakbir hanya membesarkan Allah, mamuji dan mensucikan-Nya, dan hanya mengesakan-Nya seesa-esanya. Tak ada lagi istilah pangkat dan Jabatan, tak terlihat lagi harta dan kemewahan, tinggallah sanak dan saudara, tinggallah karib dan keranat, tinggallah sawah serta ladang, tinggallah tepian tempat mandi, tinggallah semua kesibukan. Yang ada hanya ingin sepenuhnya menghadap Allah di Rumah-Nya hati larut besama Allah. Hanya Engkau segalanya bagiku HASBIYALLAAHU WANI’MAL WAKIIL WANI’MAL MAULAA WANI’MANNASHIIR. Cukuplah Allah bagiku, sebaik baik Teman pelindungku sebaik baik Pemimpin dan Pembimbing hidupku dan sebaik baik Penolongku. Dan tiba tiba dari lubuk hati yang yang paling dalam dengan segenap ketulusan meluncurlah pernyataan yang tak bisa lagi ditahahan: “Ya Allah! ini aku datang memenuhi panggilan-Mu. Ya Allah aku sudah berada di rumah-Mu. Aku tidak pernah menduakan. Segala bentuk pujian kupersembahkan hanya pada-Mu karena nikmat apapun hanya bersumber dari-Mu. Seluruh kerajaan berada dalam genggaman-Mu. Sekali lagi kunyatakan ini aku ya Allah datang untuk-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. LABBAIKA ALLAHUMMA LAKA LABBAIK LABBAUJA LA SYARIIKA LAKA LABBAIK. INNAL HAMDA WANNI’MATA LAKA WALMULK LAA SYARIIKA LAK. udah ya dak tahan lagi air matanya.
UNTAIAN HIKMAH IBADAH HAJI II (dua)
WUQUF DI ARAFAH
Ya Allah. Tuhan yang maha indah. tiada rasanya yang lebih indah dari hati yang tergugah, membuat cinta merekah, saat berkumpul di Arafah, sambil memandang Jabal rahmah, berangkat ke Muzdalifah, dan bermalam di Mina, lalu melontar tiga Jumrah. Kemudiat tawaf keliling ka’bah, sa’i antara Safa dan Marwah, berada di rumah Allah, pipipun basah karena air mata tercurah.
Arafah sejak dahulu dikenal sebagai tempat beribadah para nabi. Dan Allah menetapkannya sebagai tempat wuquf yang menjadi rukun utama bagi ummat Islam yang melaksanakan ibadah haji, dan itulah membedakannya dengan ibadah umrah. Pada saat wuquf itulah Allah memberikan kesempatan kepada para tamu yang telah memenuhi undangannya untuk memohan ampunan sekaligus memanjatkan do’a yang tentu saja pasti akan dikabulkan-Nya. Sebagaimana Rasulullah telah bersaba:’Do’a yang paling afdhal adalah do’a orang yang sedang wuquf di Arafah,sementara paling afdhal bacaan yang dibaca oleh para nabi sebelum aku yang dibaca pada siang hari arafah adalah,”Tidak ada Tuhan selain Allah, Dialah Tuhan satu-satunya, Dia tidak bersekutu, hanya milik-Nyalah kerajaan, dan hanya milik-Nya segala pujian, Dia yang Menghidupkan, Dia pula yang Mematikan, Dia Maha Hidup dan tidak akan mati, ditangan-Nya segala kebaikan, Dan Dia atas segala sesuatu Maha Mampu.”
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA, bahwa Nabi SAW. bersabda: ”Sesungguhnya do’a yang sering Aku dan para nabi membacanya pada siang hari Arafah adalah,: Tidak ada Tuhan selain Allah. Dialah Tuhan satu-satunya, Dia tidak bersekutu, hanya milik-Nyalah kerajaan, dan hanya milik-Nya segala pujian, Dia yang Menghidupkan, Dia pula yang Mematikan, Dan Dia atas segala sesuatu Maha Mampu, Ya Allah jadikanlah cahaya di hatiku, jadikanlah cahaya di pendengaranku, jadikanlah cahaya di penglihatanku, Ya Allah lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah urusanku, Aku berlindung kepada-Mu dari bisikan dan keraguan hati, dan dari keburukan urusan dan fithnah kubur. Ya Allah, sesungguhnya Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang dibawa oleh malam dan dihembuskan oleh angin.”
Dan ketika berjalan menuju arafah disunnahkan membaca do’a:”Ya Allah, kepada-Mulah aku menghadap, hanya kepada-Mulah aku bertawakkal, hanya Engkaulah yang aku inginkan, ampunilah dosa-dosaku, jadikanlah ibadah hajiku haji yang mabrur, kasihilah aku dan jangan Engkau kecewakan, berkahilah perjalananku, tunaikanlah di Arafah kebutuhanku, sesungguhnya Engkau atas segala sesuatu Maha Mampu.”
Ketika wuquf di Arafah, terasalah betapa kecilnya diri kita berhadapan dengan kemaha besaran Allah maka lidahpun tidak putus-putusnya berzikir dengan tasbih, takbir tahlil dan tahmid. Kitapun akan tercenung karena seolah-olah kita berada di Padang mahsyar yang dihadiri oleh lautan manusia yang diperlakukan sama dan tidak membedakan warna kulit dan tutur bahasa, dan tidak melihat bentuk tubuh dan penampilan , yang paling berbahagia ketika itu adalah orang yang datang dengan jiwa taqwa, yang dengan hati yang suci membawa amal shaleh yang sempat dilakukan di dunia. Pada waktu itu manusia tidak perduli lagi dengan anak dan isteri, dan tidak mau tahu dengan karib dan kerabat Sanak dan saudarapun tak bisa membantu, pangkat dan jabatan tak dapat menyelamatkan, harta dan benda sudah jauh ditinggalkan, badan yang kuat malah menjadi beban.
Pada saat itu kita dibangkit dari kubur, mizan ditegakkan, hisab dilakukan, shiratal mustaqim dibentangkan, Dan setiap manusia akan menerima putusan yang tidak dapat diganggu gugat, kalau tidak jadi penghuni surga tentu akan menjadi penghuni neraka.
Nanti di padang mahsyar, pengadilan akan digelar, banyak manusia yang tergelepar, dibawah panas terik membakar, karena dosa yang pernah disebar manusia akan berjalan tertatih tatih, melangkah terseok-seok dengan nafas yang tersengal sengal, karena memikul beban dosa, menjerit terbirit birit, kerena semua serba sulit, melolonglolong mita tolong, tak ada yang boleh menolong, mendayu-dayu merayu, bagai disayat sembilu, tak ada yang mau tahu. Sanak dan saudara yang diharapkan membantu, malah mencelakakan, pangkat dan jabatan yang diharapkan menyelamatkan, malah membinasakan harta dan benda sudah jauh ditinggalkan, badan yang kuat malah menjadi beban yang menyengsarakan. Maka terbuktilah ketika itu bahwa kesenangan dunia menipu, siangnya penuh mainan dan sandiwara, malamnya melalaikan, keindahan dan hiasannya bagai mimpi belaka, yang terasa amat sebentar ketika kita sudah melewatinya.
UNTAIAN HIKMAH IBADAH HAJI III (tiga)
MELONTAR JUMRAH
Dalam rangkaian manasik haji, kita di wajibkan untuk melempar jumrah mengikuti sunnah nenek moyang kita, Nabi Ibrahim AS. Sebagai simbol perlawanan dan permusuhan kita kepada syetan, karena Nabi Ibrahim AS melempari syetan yang menghalang-halanginya untuk menyemblih anaknya Ismail AS sebagai korban yang diperintahkan oleh Allah. “Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu, maka aggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Qs. 35; Fathir ayat 6). Ketika kita melempar tiang-tiang dalam jumrah, sesungguhnya terkandung di dalamnya kemarahan dan penghinaan kita kepada setan.
pada tanggal 10 Zulhijah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk melaksanakan ibadah Melontar jumrah sedikitnya dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut yaitu pada tanggal 10, 11 dan 12 dzulhijah. Ada tiga tugu jumrah yang harus dilontar masing-masing 7 kali lontaran dengan kerikil kecil yang sebelumnya sudah dipersiapkan. Pada tanggal 10 dzulhijah yang juga merupakan hari Raya Qurban, jamaah haji cukup melontar satu tugu jumrah saja yaitu jumrah ketiga yang disebut Jumrah Aqobah dengan tujuh kali lontaran. Setelah melontar jumrah dan bercukur; jamaah sudah terbebas dari beberapa larangan Ihram. Jamaah sudah boleh menanggalkan pakaian Ihramnya dan menggantinya dengan pakaian biasa, sudah boleh pula memakai wewangian. Setelah itu jamaah wajib bermalam di Mina.
Setelah bermalam di Mina, esok harinya tanggal 11 dzulhijah jamaah wajib melontar jumrah. Kali ini jamaah wajib melontar 3 tugu jumrah, yaitu jumrah ula’, jumrah wustha, dan jumrah aqobah masing-masing dengan tujuh kali lontaran. Setelah itu kembali jamaah wajib bermalam di Mina. Pada tanggal 12 dzulhijah yang merupakan hari ketiga jamaah haji berada di Mina. Jamaah kembali wajib melontar tiga jumrah. Jumrah ula’, wustha dan aqobah masing-masing tujuh lontaran. Setelah melontar pada tanggal 12 dzulhijah ini jamaah sudah boleh meninggalkan Mina. Kemudian jamaah melaksakan towaf Ifadhoh. Maka selesailah pelaksanaan haji seseorang.
Melontar jumrah berkali-kali, mengingatkan kita bahwa syetan tak akan pernah berhenti dalam menyesatkan manusia. Syetan adalah musuh bebuyutan manusia yang api dendamnya selalu membara untuk membunuh keyakinan dan menghancurkan kebenaran, ia akan datang dari depan dan belakang, dari kiri dan kanan, dan kalau perlu memasuki aliran darah manusia, ia akan menggoda melalui anak dan isteri kita, merayu melalui harta dan benda, memperdaya melalui pangkat dan jabatan, merongrong keyakinan kita sehingga tidak sedikit yang terjerumus ke dalam aliran sesat, sedikit saja lengah kita kan masuk kedalam perangkapnya dan akan amat sulit untuk melepaskan diri dari cengkeramannya.
Kesesatan adalah dagangan syetan yang dijajakan kepada para pengikutnya, sehingga kesesatan itu dianggapnya sebagai kebenaran atau hal yang indah, bahkan bisa menghantam kebenaran dengan kata-kata yang dicanggih-canggihkan. Dengan merasa bahwa pendapatnya yang sesat itu menjadi pendapat yang paling benar. Dan menolak kebenaran dan menganggap bodoh orang yang menganggap mereka sesat. Akibatnya Banyak orang yang tersesat dalam perbuatan laknat, tidak mau mensyukuri nikmat, bergelimang dengan dosa dan maksiat, sepanjang hayat malas beribadat, kepada sahabat suka khianat, tertipu oleh godaan setan yang laknat, yang menggoda melalui harta dan pangkat, melalui dalih tirakat. Dan ada pula yang menjadi penyelamat dan pengikut aliran sesat.
Allah berfirman dalam surat 27; An-Namal ayat 24: yang artinya:
"Dan syetan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan mereka, lalu menghalangi mereka dari jalan Allah yang benar, sehingga mereka keluar dari jalur petunjuk"
Ya Allah Tuhan yang maha indah. tiada rasanya yang lebih indah dari hati yang tergugah, membuat cinta merekah, saat berkumpul di Arafah, sambill memandang Jabal rahmah, berangkat ke Muzdalifah, dan bermalam di Mina, lalu melontar tiga Jumrah. Kemudian tawaf keliling ka’bah, sa’i antara Safa dan Marwah, berada di rumah Allah, pipipun basah karena air mata tercurah.
UNTAIAN HIKMAH IBADAH HAJI V(lima)
SA’I ANTARA SAFA DAN MARWAH
Ya Allah Tuhan yang maha indah. tiada rasanya yang lebih indah dari hati yang tergugah, membuat cinta merekah, saat sa’i antara Safa dan Marwah, berada di rumah Allah, pipipun basah karena air mata tercurah.
Sa’i antara Shafa dan Marwa adalah sebagai isyarat bahwa manusia tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah dalam berusaha mencari rezeki, akan tetapi dari mana rezeki itu akan mendatangi kita, kapan bertambah dan berkurangnya, atau akan musnah dengan tiba-tiba, itu semua berada dalam genggaman dan kebijaksanaan Allah yang maha Menentukan dan maha Menjamin rezki seluruh makhluk yang diciptakan-Nya. Perhatikan dan renungkanlah betapa susahnya Hajar, Ibunya Nabi Isma’il yang dalam kondisi yang amat lemah, karena kasih sayang kepada buah hatinya, bayi Isma’il yang tak berhenti menangis karena kehausan, sementara air susunya sudah kering, disebabkan bekal yang ditinggalkan oleh suami tercinta sudah habis. Maka dengan sisa tenaganya dia memaksakan dirinya berlari lari lari kecil, antara harapan yang luar biasa untuk menemukan air, dengan kecemasan yang tak terkatakan karena takut kehilangan anak. Allah maha Pemurah, walaupun air yang dicarinya tidak ditemukan di Shafa dan tidak pula di Marwa, tetapi air itu dilimpah ruahkan Allah persis di dekat anak yang ditinggalkannya. Yang sekarang terkenal dengan sumur Zamzam.
Sa’i ialah berjalan ( berlari-lari kecil) dari buki Safa ke bukit Marwah dan sebaliknya ( yang berjarak sekitar 405 meter), sebanyak tujuh kali yang berakhir di bukit Marwah sebagai salah satu rukun haji dan umrah. Perjalanan dari bukit Safa ke bukit Marwah dihitung satu kali dan juga dari bukit Marwah ke bukit Safa dihitung satu kali.
Pada mulanya, hendaknya sa’I dimulai dengan langkah-langkah biasa, sampai dekat dengan tanda pertama berwarna hijau, kira-kira sejauh enam hasta. Dari tempat itu, hendaknya jamaah haji mempercepat langkah atau berlari-lari kecil sehingga sampai di tanda hijau yang kedua, kemudian dari sana berjalan kembali dengan langkah-langkah biasa.
Apabila telah sampai di bukit Marwah, hendaknya menaiki bukit Marwah seperti yang dilakukan ketika di bukit Safa. Setelah itu menghadap ke arah Shafa dan berdoa seperti sebelumnya. Dengan demikian, jamaah haji telah selesai melakukan satu kali lintasan sa’i. jika telah kembali lagi ke bukit Shafa, maka dihitung dua kali. Begitulah selanjutnya sampai tujuh kali lintasan.
bolak-baliknya jamaah haji antara bukit Shafa dan Marwah di halaman Ka’bah, menyerupai perbuatan seorang hamba yang berjalan pulang pergi secara berulang-ulang di halaman rumah sang Raja. Hal itu dilakukannya demi menunjukkan kesetiaannya dalam berkhidmat, seraya mengharap agar dirinya memperoleh perhatian yang disertai kasih sayang.
UNTAIAN HIKMAH IBADAH HAJI VI (enam)
TAHALLUL (MENCUKUR / MEMOTONG RAMBUT)
Bercukur adalah pemastian bahwa masa berihram telah berakhir, dan dilakukan sebelum Tawaf wada’, hikmahnya adalah bahwa seorang yang hendak pulang dari ibadah haji sewajarnya berpamitan dengan Baitullah dalam keadaan bersih dan menanggalkan rambut yang acak-acakan. Karena seorang hamba yang akan meninggalkan rumah Tuhannya sewajarnyalah dalam keadaan rapi dan bersih yang amat mempengaruhi suasana hati. Mencukur rambut hanya diperintahkan kepada haji laki-laki saja dan tidak dianjurkan kepada haji wanita sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi SAW bersabda:”Wanita tidak diwajibkan menggunduli rambutnya, mereka hanya disuruh memendekkan rambutnya saja (seukuran ujung jari)”.
Dengan mencukur rambut, hilanglah segala kesombongan dan keangkuhan yang senantiasa ingin menguasai hati manusia melalui kekayaan, kekuatan, kecantikan dan ketampanan, serta berbagai macam kelebihan yang diberikan oleh Allah kepada kita sebagai ujian hidup, iapun akan melahirkan kesadaran bahwa di hadapan Allah manusia harus senantiasa ruku’, sujud dan merendahkan diri dengan hati yang khusyu’ dan jiwa yang tawadhu’.
Semoga dengan rontoknya rambut di kepala para jamaah umroh dan haji ketika ia bertahallul, maka rontok juga segala keangkuhan dan kesombongannya yang akan menjadikannya haji yang tawadlu’ dan rendah diri.
Tahallul atau bercukur adalah salah satu ritual umroh dan haji yang sangat penting dan tidak boleh ditinggalkan, terutama dalam Madzhab Syafi’i. Meski bercukur atau memotong sebagian rambut ini terkesan remeh, namun jika ditinggalkan akan membuat ibadah umroh dan haji tidak sah. Jika demikian, itu artinya diwajibkan untuk mengulang kembali ibadah tersebut pada waktu yang lain atau tahun berikutnya
Menurut bahasa Tahallul berarti ‘menjadi boleh’ atau ‘dihalalkan’. Dengan demikian Tahallul ialah diperbolehkan, halal, keluar atau membebaskan diri dari seluruh larangan atau pantangan selama Ihram. Prakteknya adalah dengan mencukur sebagian atau seluruh rambut di kepala atau menggunting sekurang-kurangnya tiga helai rambut, khususnya bagi wanita.
Bergunting atau bercukur hanya sekali saja untuk ibadah haji dan sekali saja bagi satu ibadah umroh. Larangan yang dikenakan sebelum itu yaitu ketika ihram kini sudah halal untuk dilakukan. Hal ini juga berarti menamatkan amalan haji atau umrah untuk keluar dari larangan ihram.
Pelaksanaan Tahallul bagi jamaah umroh adalah setelah jamaah umroh selesai melakukan Sai setelah Thawaf. Jadi begitu selesai Sai atau berjalan tujuh kali dari bukit Shofa ke bukit Marwah, maka jamaah Umroh langsung melakukan Tahallul.
Pelaksanaan Tahallul jamaah Umroh tentu saja selalu dilakukan di bukit Marwah. Untuk jamaah umroh wanita, cukup dengan mengunting atau memaotong tiga helai rambutnya. Sementara bagi jamaah laki-laki disunnahkah untuk menggundulnya secara plontos. Jamaah wanita tentu saja dipotong oleh jamaah wanita lain yang sudah bertahallul, atau oleh sumainya. Haram dipotong oleh laki-laki lain yang bukan muhrimnya. Dan harus tetap menjaga auratnya selama pelaksanaan tahallul jangan sampai terlihat oleh orang lain yang bukan muhrim. Jadi bagi jamaah umroh wanita saat melakukan tahhalul memang perlu hari-hati.
Pelaksanaan cukup gundul bagi jamaah laki-laki tentu saja tidak dilakukan di bukit Marwah. Namun di luar Masjidil Haram. Biasanya setelah kita keluar dari pintu Masjidil Haram yang dekat dengan bukit Marwah banyak tukang cukur disana. Jamaah laki-laki bisa minta dicukur gundul dengan biaya sekitar 10-20 Real.
Khusus bagi jamaah laki-laki yang sudah memiliki niat untuk badal umroh, baik untuk orang tua dan keluarga yang sudah tiada, atau sudah tua atau sedang jatuh sakit dan tidak memungkinkan berangkat ke Baitullah maka pada saat tahallul pada umroh pertama ini tentu jangan dicukur gundul. Nanti setlah pelaksanaan badal umroh selesai maka silakan tahallul dengan cukur gundul.
Mengapa cukur gundul? Karena Rasulullah Muhammad SAW mendoakan 1 kali bagi jamaah umroh dan haji yang tahallul dengan tidak mencukur gundul. Sedang bagi jamaah umroh dan haji yang bertahallul dengan cukur gundul Rasulullah Muhammad SAW mendoakan sebanyak 3 kali.
Ada 2 Jenis Tatacara dan Makna Tahallul Dalam Haji
Pertama, Tahallul awal dalam rangkaian ibadah haji adalah melepaskan diri dari larangan Ihram, setelah melakukan dua di antara tiga perbuatan berikut :
• 1. Melontar Jamratul Aqabah dan bercukur.
• 2. Melontar Jamratul Aqabah dan Tawaf Ifadah,
• 3. Tawaf Ifadah, Sai dan bercukur.
Tatacaranya yaitu dengan bercukur atau menggunting rambut yang dilakukan lebih awal ketika sudah sampai di Mina setelah mabit dari Muzdalifah pada 10 Zulhijjah, yang dilanjutkan dengan melontar Jumratul Aqabah. Begitu jamaah haji sudah melakukan tahallul awal maka ia sudah boleh melepas ikhomnya dan dihalalkan bagi jemaah haji melakukan segala larangan ihram, kecuali hubungan suami isteri dan melakukan akad nikah. Untuk jamaah haji Indonesia kebanyakan melaksanakan Tahallul awal ini dengan cara ini.
Namun ada juga sebagian jamaah haji Indonesia yang melakukan dengan cara kedua dan ketiga. Cara ini memang lebih berat karena jamaah haji harus berangkat ke Mekkah. Sementara kendaraan dari Mina ke Mekkah agak sulit, macet total. Kesulitan kedua, setelah selesai Tahallul di Masjidil Haram, jamaah juga harus segera kembali ke Mina lagi untuk melakukan mabit atau menginap dan melontah jumroh tanggal 11, 12 dan 13 Dzuhijjah. Jamaah haji harus sudah sampai di Mina sebelum matahari tenggelam. Sebab apabila sampai di Mina setelah matahari tenggelam maka wajib membayar dam. Jadi dalam sehari tersebut jamaah harus bolak – balik Mina – Mekkah – Mina. Kelebihan yang diperoleh adalah jamaah haji bisa melaksanakan sholat Ied Adha di Masjidil Haram.
Kedua, Tahallul thani atau qubro atau tahallul akhir dalam rangkaian ibadah haji adalah melepaskan diri dari keadaan Ihram setelah melakukan secara lengkap ketiga-tiga ibadah berikut:
• 1. Melontar Jamratul Aqabah.
• 2. Bercukur dan Tawaf Ifadah,
• 3. Sai
Tahallul Thani ini dilakukan para jemaah haji setelah melakukan thawaf dan sai haji, sekembalinya ke Makkah setelah selesai wukuf di Arofah. Yaitu setelah melakukan semua rukun haji termasuk satu wajib haji yaitu melontar Jamratul Aqabah, walaupun belum melontar tiga jamrah dan bermalam di Mina, maka halal semua larangan ihram.
Dengan diwajibkannya bercukur dalam rangkaian ibadah umroh dan haji, Allah SWT sebenarnya sedang mengajarkan bahwa manusia tetaplah manusia. Ia harus sadar bahwa selamanya dirinya adalah hamba Allah SWT. Manusia harus bersikap khusyuk, tawadhu’ (rendah hati), dan khudhu’. Tiga sikap itu akan mengantarkan mereka menjadi makhluk yang dicintai oleh Allah SWT.
UNTAIAN HIKMAH IBADAH HAJI VII(tujuh)
DO’A UNTUK YANG BERANGKAT HAJI
Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh!
Mohon maaf pada ninik mamak, dan seluruh para dunsanak, mari do’a ini sama kita sima’, kito aminkan dengan serentak. supaya rezki kita batambah banyak, dan makan kito batambah lamak, hati kito batambah lunak, badan sehat pikiran dak samak, hidup rukun baranak pinak, tajauh dari nan indak indak. kalau ado kato nan salah latak, maaf jo rela nan ambo mintak.
Ya Allah, yang telah memberikan perintah, untuk melaksanakan haji dan umrah, Tuhan yang maha Pemurah, pencurah anugrah dan rahmah, pemberi hidayah dan ma’unah, Pembuka magfirah yang bawa berkah, segala titah-Mu mengandung hikmah.
Ya Allah Tuhan yang maha indah. tiada rasanya yang lebih indah dari hati yang tergugah, membuat cinta merekah, saat berkumpul di Arafah, sambil memandang Jabal rahmah, berangkat ke Muzdalifah, dan bermalam di Mina, lalu melontar tiga Jumrah. Kemudiat tawaf keliling ka’bah, sa’i antara Safa dan Marwah, berada di rumah Allah, pipipun basah karena air mata tercurah.
Ya Alah, Tuhan yang Maha Menguasai timur dan barat, orang yang kami cintai akan melakukan perjalanan untuk menghadap di rumahmu yang suci. Dengan berbekal hati suci, membawa pakaian yang suci, agar dosa dosanya engkau cuci. Mudahkanlah perjalanannya sejak dari kepergiannya hingga bisa berkumpul kembali dengan keluarga besarnya. Temanilah perjalanannya dengan redha-Mu. Jagalah harta yang ditinggalkannya, peliharalah keluarganya sepeninggalnya. Mudahkanlah segala urusannya, kuatkanlah dia dalam melaksanakan wajib haji serta rukun dan sunnahnya, ringankanlah beban bebannya, berilah dia haji yang mabrur, dan sempurnakanlah keislamannya sampai kelak dia menutup mata untuk menghadap-Mu. Dan bagi kami yang belum sempat melaksanakan ibadah haji ini bukalah pintu yang selebar lebarnya kepada kami, hingga kami dapat melaksanakan haji sebelum kami meninggalkan dunia ini buat selama lamanya.
M A A S Y A A L L A H.
Mengapa Allah menjadikan air mata rasanya Asin ?, karena untuk menjaga mata, sebab mata sifatnya sensitif dan mudah rusak dan karena Asin sifatnya adalah Menjaga.
Mengapa Allah menjadikan air liur tawar, agar kita dapat merasai dan membedakan apa yang kita rasa ketika makan dan minum, kalaulah air liur sudah mempunyai rasa sudah tentu tidak normal.
Mengapa Allah menjadikan air telinga pahit adalah untuk membunuh kuman dan serangga kecil yang memasuki telinga, Coba banyangkan jika ia manis sudah pasti di masuki semut waktu kita tidur.
#Barakallahu fiikum.
Gema takbir dengan semarak berkumandang
Kita lantunkan dengan khusyu’ yang riang
Jutaan manusia memenuhi panggilan Rab-nya
Berebut syorga indah yang menjadi imbalannya
Kita rayakan idul adha dengan hati bersih dan indah
Dengan harapan semoga do’a-do’a kita dapat diijabah
Dengan Qurban kita lestarikan semangat berbagi.
semoga melahirkan damai di dalam hati
Menuju damai di seluruh belahan bumi.
Semoga Iman kita dipenuhi oleh kesabaran
setegar Ismail yang jadi simbol sembelihan
Setulus Ibrahim yang penuh dengan kerelaan.
"Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS. 3; Ali Imran ayat 96-97)."
INTROSPEKSI DIRI : "MEMAHAMI KEADILAN TUHAN"
Ketika Nabi Musa as. bermunajat di bukit Thursina , ia berdoa ;
"Ya Allah ...Engkau Maha Adil, tunjukkanlah keadilanMu ... "
Allah pun menjawab ;
" Hai Musa ... Jika Aku menampakkan keadilanKu padamu , engkau tidak akan sabar dan tergesa gesa menyalahkanKu."
Lalu Musa menjawab :
"Dengan taufikMu, aku akan sabar menerima dan menyaksikan keadilanMu . "
Allah megijabah permintaan Musa, kemudian berfirman :
"Pergilah engkau ke sebuah mata air, bersembunyilah di dekatnya dan saksikan apa yang akan terjadi... "
Musa pun pergi ke mata air yang di maksud. Tak lama kemudian, datanglah seorang penunggang kuda, lalu turun untuk minum air. Saat itu si penunggang kuda sedang membawa sekantong uang. Dengan tergesa gesa, ia pergi sehingga lupa membawa kantong uangnya.
Tak lama kemudian, datanglah seorang anak kecil untuk mengambil air. Ia melihat kantong itu lalu bocah itu mengambilnya dan terus pergi. Setelah anak itu pergi , datanglah seorang kakek buta. Si kakek buta mengambil air untuk wudhu dan beribadah. Selesai beribadah datanglah penunggang kuda tadi yang bermaksud mengambil kantong uangnya, namun ia hanya menemukan Si kakek buta yang sedang berdiri mau beranjak pergi.
"Wahai kakek tua...kamu pasti mengambil kantongku yang berisi uang ?" bentak si penunggang kuda.
Kagetlah si kakek, lalu berkata :
"Bagaimana saya bisa mengambil kantong mu, sementara saya ini buta! "
"Jangan dusta kamu!" bentak si penunggang kuda.
Setelah bersitegang, kakek itu pun dibunuhnya. Kemudian penunggang pun menggeleda baju si kakek, namun tidak menemukan apa apa.
Saat melihat kejadian tersebut Nabi Musa protes kepada Allah :
"Ya Allah... hamba sungguh tidak sabar melihat kejadian ini. Namun hamba yakin Engkau Maha Adil. Mengapa ini bisa terjadi ?"
Lalu Allah mengutus Malaikat Jibril untuk menjelaskan :
"Wahai Musa, Allah Maha Mengetahui hal hal ghaib yang tidak engkau ketahui. Anak kecil itu sebenarnya mengambil haknya sendiri . Dahulu ayahnya pernah bekerja pada si penunggang kuda, tetapi jerih payahnya tidak dibayarkan. Jumlah yang harus dibayarkan sama persis dengan yang diambil anak itu. Sementara kakek buta adalah orang yang membunuh ayah anak kecil itu, sebelum ia mengalami kebutaan."
(Dinukil dari buku Nasihat AlGhazali Bagi Penguasa)
Betapa pentingnya kita mengenal (ma'rifah) kepada Allah, agar hati kita selalu berprasangka baik padaNya. Sering karena keterbatasan, manusia tidak mampu membaca keadilan Allah secara tepat. Manusia menganggap Allah tidak adil karena keputusanNya dinilai merugikannya.
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu" ( Qs,2:216 ) .
Allah Maha Adil dan memberikan sesuatu kepada manusia dengan jalan terbaik menurut perhitunganNya, bukan menurut nafsu atau kepentingan kita .
Jadi tidak ada satu pun ketentuan Allah yang gagal dan buruk. Namun kitalah yang belum mengerti Hakikat kejadian tersebut.
Subhanallah, Maha kuasa dan maha suci Allah dengan segala perbuatanNya. Salam, selamat malam
Menuntut ilmu karena
Allah adalah bukti ketundukan kepada-Nya.
Mempelajarinya dari seorang Guru adalah Ibadah.
Melangkah menuju majlisnya adalah pembuka jalan Sorga.
Duduk di tengah kajiannya adalah taman Firdaus.
Membahasnya adalah bagian dari Jihad.
Mengajarkannya adalah Tasbih.
Menyampaikannya kepada orang yang tidak tahu adalah Shadaqah.
Mencurahkannya kepada orang yang berhak menerimanya adalah Qurban
( Mu’adz bin Jabal RA )
Mempelajarinya dari seorang Guru adalah Ibadah.
Melangkah menuju majlisnya adalah pembuka jalan Sorga.
Duduk di tengah kajiannya adalah taman Firdaus.
Membahasnya adalah bagian dari Jihad.
Mengajarkannya adalah Tasbih.
Menyampaikannya kepada orang yang tidak tahu adalah Shadaqah.
Mencurahkannya kepada orang yang berhak menerimanya adalah Qurban
( Mu’adz bin Jabal RA )
Nabi Sulaiman saja sudi belajar pada semut dan burung hud hud
Tidak perlu membedakan antara ilmu duniawy atau ilmu ukhrawy
Seorang mukmin sejati adalah bagaikan kuda yang tangkas dalam menyelesaikan persoalan dunia, dan menjadi ahli ibadah yang tekun dalam menyiapkan bekal untuk akhirat.
Sudah saatnya kita cemburu kepada orang yang selalu bercumbu dengan ilmu, berteman intim dengan kitab suci, bergelimang dengan ibadah dan bermesraan dengan Allah.
Jumat, 09 Oktober 2015
TURUNNYA AL-QUR'AN SECARA BERANGSUR ANGSUR
TURUNNYA AL-QUR'AN SECARA BERANGSUR ANGSUR
MALAM NUZUL QUR'AN ADALAH MALAM KEMULIAAN YANG DIBERKATI PADA BULAN RAMADHAN
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur`ān) pada malam qadar. (QS 97; Al-Qadr ayat 1)
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةٖ مُّبَٰرَكَةٍۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi.Sungguh, Kamilah .yang memberi peringatan.(Surat 44; Ad-dukhaan ayat 3)
شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ
Artinya: Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur`ān, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). (QS 2: Al-Vaqarah ayat 185)
Turunnya Al-Qur'an adalah peristiwa besar yang menunjukkan kemuliaannya kepada penghuni langit dan bumi, sekali Gus pemberitahuan kepada penghuni langit yang terdiri dari para malaikat betapa mulianya umnat nabi Muhammad yang akan menjadi ummat yang terbaik karena berpedoman kepada Al-Qur'an yang malam turunnya dijadikan sebagai malam kemuliaan, malam yang diberkati dan itu terjadi pada bulan ramadhan yang mulia.
Pada malam itu Al-Qur'an diturunkan dari Luh Mahfudh (tempat yang terpelihara dengan aman) ke Baitul 'izzah (rumah yang mulia) di langit dunia, untuk selanjutnya dari sana diturunkan secara bertahap dan berangsur angsur kepada nabi Muhammad SAW yang dimulai dari surat Al-'alaq ayat 1-5 yang berisi perintah membaca dengan nama Tuhan, semua tanda tanda kekuasaan Allah yang ada di alam raya ini, agar ummat Islam menjadi ummat yang pintar tapi bertanggung jawab karena segala sesuatunya dilakukan atas nama Allah sehingga tidak lagi menjadi ummat yang menjadi sumber Mala petaka dan membuat kerusakan di muka bumi ini sebagai mana yang dilakukan oleh masyarakat jahiliah, dan diakhiri dengan surat Al-Maidah ayat 3 yang menyatakan tentang telah sempurnanya ajaran agama Islam dan telah berakhirnya penurunan Al-Qur"an itu.
Turunnya Al-Qur'an secara berangsur angsur memakan waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari. Masa turun itu dibagi kepada dua priode, yaitu selama 9 tahun 9 bulan 9 hari pada priode Mekah (makkiyah) dan 12 tahun 5 bulan 13 hari pada priode Madinah (madaniyah), Adapun yang membedakan antara keduanya adalah:
pertama, bahwa ayat ayat makkiyah adalah yang diturunkan sebelum hijrah, walaupun turunnya di luar kota Mekah sedangkan ayat ayat Madaniyah adalah ayat ayat yang diturunkan sesudah hijrah.
Kedua, ayat ayat Makkiyah itu berisi tentang pokok pokok agama (tauhid), untuk memantapkan keyakinan kepada Allah dan hari akhirat, sedangkan ayat ayat Madaniyah berisi tentang hukum hukum ibadah dan pergaulan hidup antar sesama.
Ketiga, ayat ayat makkiyah singkat, padat, disertai dengan kata kata yang mengesankan dan menggetarkan hati dan mengandung makna yang amat dalam, sedangkan ayat ayat Madaniyah biasanya panjang panjang dan terperinci dengan gaya bahasa yang memantapkan syariat.
Keempat, ayat ayat yang diawali dengan Yaayyuhannasu biasanya adalah ayat ayat makkiyah, sedangkan yang diawali dengan Yaayyuhallazhina amanuu biasanya adalah ayat ayat Madaniyah,
Maka berbahagialah sebagai seorang muslim yang diberi kesempatan oleh Allah untuk meresapi ayat ayat Al-Qur'an yang sangat luar biasa, mencerdaskan pikiran dan menenangkan jiwa menjelaskan segala sesuatu, menjawab segala persoalan. Semoga melalui kitab suci yang kita baca, kita resapi, kita junjung tinggi dengan penuh cinta, dan kita amalkan dengan sepenuh jiwa kita akan diangkat oleh Allah ke tingkat yang tinggi dan mulia.
HIKMAH DITURUNKANNYA AL-QUR'AN SECARA BERTAHAP
وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَوۡلَا نُزِّلَ عَلَيۡهِ ٱلۡقُرۡءَانُ جُمۡلَةٗ وَٰحِدَةٗۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِۦ فُؤَادَكَۖ وَرَتَّلۡنَٰهُ تَرۡتِيلٗا
Artinya: Dan orang-orang kafir berkata, "Mengapa Al-Qur`ān itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah,agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan dan benar).
Tidak seperti kitab kitab suci sebelumnya yang diturunkan sekaligus, maka kitab suci Al-Qur'an diturunkan secara bertahap/berangsur angsur, yang memakan waktu hampir 23 tahun. Adapun hikmah dari diturunkannya Al-Qur'an itu secara berangsur angsur adalah sangat luar biasa, antara lain:
1. UNTUK MENEGUHKAN HATI RASULULLAH SAW
Dalam dakwahnya, Rasulullah menghadapi suatu kaum yang memiliki sikap dan watak yang begitu keras, berhati batu, berperangai kasar dan keras kepala, mereka selalu mengganggu dengan bermacam gangguan dan kekerasan, padahal yang beliau sampaikan adalah segala yang baik dan untuk kepentingan mereka, tetapi karena kecongkakan mereka, karena memiliki harta dan kekuasaan, mereka melakukan pendustaan dan penentangan, karena mereka tidak ingin tradisi nenek moyang mereka yang sudah nyata nyata salah disalahkan.
Dari waktu ke waktu tantangan berat datang silih berganti, baik itu dari kaum Quraisy yang ada di Mekah, ataupun dari ahlul kitab Yahudi dan Nasrani yang ada di Madinah. Maka untuk menghadapi tantangan mereka itu Allah menurunkan ayat ayat Al-Qur'an untuk menjawab, membela dan meneguhkan hati Nabi, menjadi hiburan dan Penerang baginya dalam menghadapi gangguan, cobaan dan sikap mereka yang selalu mendustakan dan menolaknya. Mari kita perhatikan beberapa ayat yang menggambarkan kondisi itu sebagai dasar:
قَدۡ نَعۡلَمُ إِنَّهُۥ لَیَحۡزُنُكَ ٱلَّذِی یَقُولُونَۖ فَإِنَّهُمۡ لَا یُكَذِّبُونَكَ وَلَـٰكِنَّ ٱلظَّـٰلِمِینَ بِـَٔایَـٰتِ ٱللَّهِ یَجۡحَدُونَ (33) وَلَقَدۡ كُذِّبَتۡ رُسُلࣱ مِّن قَبۡلِكَ فَصَبَرُوا۟ عَلَىٰ مَا كُذِّبُوا۟ وَأُوذُوا۟ حَتَّىٰۤ أَتَىٰهُمۡ نَصۡرُنَاۚ وَلَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَـٰتِ ٱللَّهِۚ وَلَقَدۡ جَاۤءَكَ مِن نَّبَإِی۟ ٱلۡمُرۡسَلِینَ (34)
Artinya: Sungguh, Kami mengetahui bahwa apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu (Muhammad), (janganlah bersedih hati) karena sebenarnya mereka bukan mendustakan engkau, tetapi orang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.
Dan sesungguhnya rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan, tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Dan tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat (ketetapan) Allah. Dan sungguh, telah datang kepadamu sebagian dari berita rasul-rasul itu. (Surat Al-An'am';6 ayat: 33-34)
فَٱصۡبِرۡ كَمَا صَبَرَ أُوْلُواْ ٱلۡعَزۡمِ مِنَ ٱلرُّسُلِ وَلَا تَسۡتَعۡجِل لَّهُمۡۚ كَأَنَّهُمۡ يَوۡمَ يَرَوۡنَ مَا يُوعَدُونَ لَمۡ يَلۡبَثُوٓاْ إِلَّا سَاعَةٗ مِّن نَّهَارِۭۚ بَلَٰغٞۚ فَهَلۡ يُهۡلَكُ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ
Artinya: Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati, dan janganlah kamu meminta azab disegerakan untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah tinggal (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan. Maka tidak ada yang dibinasakan, kecuali kaum yang fasik (tidak taat kepada Allah).(QS 46; Al-Ahqaf ayat 35).
وَكُلّٗا نَّقُصُّ عَلَيۡكَ مِنۡ أَنۢبَآءِ ٱلرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِۦ فُؤَادَكَۚ وَجَآءَكَ فِي هَٰذِهِ ٱلۡحَقُّ وَمَوۡعِظَةٞ وَذِكۡرَىٰ لِلۡمُؤۡمِنِينَ
Artinya: Dan semua kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu; dan di dalamnya telah diberikan kepadamu (segala) kebenaran, nasihat dan peringatan bagi orang yang beriman.(QS 11; Hud ayat120)
فَلَا يَحۡزُنكَ قَوۡلُهُمۡۘ إِنَّا نَعۡلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعۡلِنُونَ
Maka jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Muhammad) bersedih hati. Sungguh, Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.(QS 36; Yaasiin ayat 76)
وَلَا يَحۡزُنكَ قَوۡلُهُمۡۘ إِنَّ ٱلۡعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًاۚ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ
Artinya: Dan janganlah engkau (Muhammad) sedih oleh perkataan mereka. Sungguh, kekuasaan itu seluruhnya milik Allah. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS 10; Yunus ayat 65).
۞يَٰٓأَيُّهَا ٱلرَّسُولُ بَلِّغۡ مَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ مِن رَّبِّكَۖ وَإِن لَّمۡ تَفۡعَلۡ فَمَا بَلَّغۡتَ رِسَالَتَهُۥۚ وَٱللَّهُ يَعۡصِمُكَ مِنَ ٱلنَّاسِۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡكَٰفِرِينَ
Artinya: Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia.Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir. (QS 5 Al-Maaidah ayat 67).
وَيَنصُرَكَ ٱللَّهُ نَصۡرًا عَزِيزًا
Artinya: dan agar Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak). QS 48; Al-Fath ayat 3).
Setiap ayat demi ayat yang turun secara berkala membuat hati Beliau menjadi tenang, sebab Allah menjamin untuk melindunginya dari gangguan orang orang yang mendustakannya.
Demikianlah, ayat ayat itu turun kepada Rasulullah secara berkesinambungan sebagai penghibur dan pendukung sehingga ia tidak dirundung kesedihan dan tidak dihinggapi rasa putus asa. Dari kisah para Nabi terdapat contoh dan perbandingan baginya. Di dalam cerita tentang nasib orang orang yang mendustakan terdapat hiburan baginya dan di dalam janji akan mendapat pertolongan dari Allah adalah kabar gembira baginya. Setiap Ia merasa sedih sesuai dengan sifat manusiawinya, ayat ayat penghibur datang berulang kali sehingga hatinya mantap untuk melanjutkan dakwah dan merasa tentram dengan janji pertolongan Allah dan akhirnya perjuangannya menuai hasil yang luar biasa.
Semoga kita sebagai ummatnya menjadikan beliau pula sebagai contoh dan teladan bagi kita. Dengan menjadikan ayat ayat Al-Qur'an sebagai peneguh hati, pemicu semangat dan pelipur lara yang diakibatkan oleh ulah musuh musuh Islam yang tidak pernah berhenti menyerang ummat Islam, seolah olah mereka adalah masyarakat jahiliah, tapi yang modern. Masyarakat jahiliah abad 21.
2. MU'JIZAT YANG MENGALAHKAN SETIAP TANTANGAN
وَلَا يَأۡتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئۡنَٰكَ بِٱلۡحَقِّ وَأَحۡسَنَ تَفۡسِيرًا
Dan mereka (orang-orang kafir itu) tidak datang kepadamu (membawa) sesuatu yang aneh (syubhat), melainkan Kami datangkan kepadamu yang benar dan penjelasan yang paling baik. (QS. 25; Al-Furqan ayat 33)
Hikmah kedua dari turunnya Al-Qur'an secara bertahap atau berangsur angsur adalah untuk menjawab setiap tantangan dan pertanyaan yang diajukan oleh orang orang kafir untuk melemahkan Rasulullah, tetapi karena Rasulullah dijaga dan dilindungi oleh Allah maka untuk menjawab pertanyaan itu Allah menurunkan ayat ayat Al-Qur'an yang mu'jizat yang langsung mengalahkan mereka sehingga usaha mereka menjadi sia sia ayat di atas menjelaskan bahwa setiap mereka datang kepada Nabi menanyakan yang aneh aneh dengan maksud melemahkan Nabi karena menurut perkiraan mereka Nabi tidak akan mampu menjawabnya, maka Allah menurunkan ayat ayat Al-Qur'an untuk menjawabnya dengan jawaban yang benar dan lebih berbobot dari pertanyaan pertanyaan mereka sehingga mereka gagal untuk nemperolok olokjan Nabi.
Orang orang yang musyrik adalah orang yang selalu bergelimang dengan dosa dan kesesatan. Mereka sering mengajukan pertanyaan pertanyaan dengan maksud untuk melemahkan dan menentang, untuk menguji kebenaran dan menentang Rasulullah. Bahkan mereka dengan sengaja menanyakan hal hal yang tidak masuk akal dengan tujuan mempermalukan Nabi Muhammad SAW, Seandainya Ia tidak bisa menjawabnya.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Ibnu Abbas untuk melawan Nabi maka kaum Quraisy bertanya kepada orang orang Yahudi:"Ajarilah kami sesuatu untuk ditanyakan kepada Muhammad yang Dia tidak bisa menjawabnya". Maka orang Yahudi berkata: "Coba tanyakan kepadanya tentang roh". Maka turunlah Al-Qur'an surat 17; Al-Isra" ayat 85 yg yang menjawab pertanyaan itu:
{L وَيَسۡـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلرُّوحِۖ قُلِ ٱلرُّوحُ مِنۡ أَمۡرِ رَبِّي وَمَآ أُوتِيتُم مِّنَ ٱلۡعِلۡمِ إِلَّا قَلِيلٗا
Artinya: Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh. Katakanlah, “Roh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.” (QS 17: Al-Isra" ayat 85)
Alangkah luar biasanya jawaban itu, di mana jawaban yang diturunkan oleh Allah mempermalukan mereka dengan mengatakan bahwa ilmu yang mereka miliki sedikit sekali dibandingkan dengan ilmu Allah yang sangat luas. Bahkan dalam ayat 86nya Allah menantang mereka:
قُل لَّئِنِ ٱجۡتَمَعَتِ ٱلۡإِنسُ وَٱلۡجِنُّ عَلَىٰٓ أَن يَأۡتُواْ بِمِثۡلِ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانِ لَا يَأۡتُونَ بِمِثۡلِهِۦ وَلَوۡ كَانَ بَعۡضُهُمۡ لِبَعۡضٖ ظَهِيرٗا
Artinya: Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan) Al-Qur`ān ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekali pun mereka saling membantu satu sama lain.” (QS 17 Al-Isra' ayat 88).
Pada kali yang lain mereka bertanya pula tentang kapankah kiamat itu akan terjadi, karena mereka yakin Nabi tidak akan bisa menjawabnya, maka Allah menurunkan surat 7 Al-A'raf ayat 187:
یَسۡـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَیَّانَ مُرۡسَىٰهَاۖ قُلۡ إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ رَبِّیۖ لَا یُجَلِّیهَا لِوَقۡتِهَاۤ إِلَّا هُوَۚ ثَقُلَتۡ فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ لَا تَأۡتِیكُمۡ إِلَّا بَغۡتَةࣰۗ یَسۡـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِیٌّ عَنۡهَاۖ قُلۡ إِنَّمَا عِلۡمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَـٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا یَعۡلَمُونَ
Artinya: Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
Pernah pula mereka menantang agar Nabi Muhammad menyegerakan azab yang diancamkan kepada mereka, maka turunlah surat 22; Al-Hajj ayat 47-49
وَیَسۡتَعۡجِلُونَكَ بِٱلۡعَذَابِ وَلَن یُخۡلِفَ ٱللَّهُ وَعۡدَهُۥۚ وَإِنَّ یَوۡمًا عِندَ رَبِّكَ كَأَلۡفِ سَنَةࣲ مِّمَّا تَعُدُّونَ (47) وَكَأَیِّن مِّن قَرۡیَةٍ أَمۡلَیۡتُ لَهَا وَهِیَ ظَالِمَةࣱ ثُمَّ أَخَذۡتُهَا وَإِلَیَّ ٱلۡمَصِیرُ (48) قُلۡ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّمَاۤ أَنَا۠ لَكُمۡ نَذِیرࣱ مُّبِینࣱ (49)
Artinya
Dan mereka meminta kepadamu (Muhammad) agar azab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.
Dan berapa banyak negeri yang Aku tangguhkan (penghancuran)nya, padahal penduduknya berbuat zalim, kemudian Aku azab mereka, dan hanya kepada-Ku-lah tempat kembali (segala sesuatu).
Katakanlah (Muhammad), “Wahai manusia! Sesungguhnya aku (diutus) kepadamu sebagai pemberi peringatan yang nyata.”
Masih banyak lagi pertanyaan pertanyaan sulit yang mereka ajukan seperti tentang Zulqarnain dan ashabul Kahfi yang menyebabkan Allah menurunkan surat Al-Kahfi untuk menjawab dua pertanyaan sekali Gus. Bahkan mereka menantang Nabi untuk mengisahkan kisah Nabi Yusuf secara terperinci, maka Allah menurunkan surat Yusuf yang berisi kisah Nabi Yusuf yang lengkap yang berjumlah 111 ayat yang ditetapkan oleh Allah sebagai sebaik baik kisah.
Begitulah, di saat mereka keheranan terhadap turunnya Al-Qur'an secara berangsur angsur, Allah menjelaskan kepada mereka tentang kebenaran hal itu. Tantangan mereka terhadap Al-Qur'an diturunkan secara berangsur angsur, sekaligus melemahkan mereka untuk membuat yang serupa dengannya telah menjadi bukti kemukjizatan Al-Qur'an. Yang demikian lebih efektif pembuktiannya dari pada kalau Al-Qur'an diturunkan sekaligus. Sehingga kapanpun mereka mengajukan pertanyaan akan bisa dijawab oleh Al-Qur'an dengan jawaban yang melemahkan mereka.
Semoga kita yang juga mengalami dan diuji dengan berbagai persoalan hidup mau bertanya dan memecahkan persoalan hidup kita melalui kitab suci yang telah menjadi milik kita yang selalu kita banggakan. Dan telah terbukti ia mampu menyelesaikan dan menjawab dengan tepat, bahkan mengantarkan kita kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Subhanallah, walhamdulillah, walaailaaha illahlah, wallahuakbar, wala Haula wala quwwata illa billah.
3. MEMUDAHKAN PENGHAPALAN DAN MENAHAMINYA
وَبِٱلۡحَقِّ أَنزَلۡنَـٰهُ وَبِٱلۡحَقِّ نَزَلَۗ وَمَاۤ أَرۡسَلۡنَـٰكَ إِلَّا مُبَشِّرࣰا وَنَذِیرࣰا (105) وَقُرۡءَانࣰا فَرَقۡنَـٰهُ لِتَقۡرَأَهُۥ عَلَى ٱلنَّاسِ عَلَىٰ مُكۡثࣲ وَنَزَّلۡنَـٰهُ تَنزِیلࣰا (106) قُلۡ ءَامِنُوا۟ بِهِۦۤ أَوۡ لَا تُؤۡمِنُوۤا۟ۚ إِنَّ ٱلَّذِینَ أُوتُوا۟ ٱلۡعِلۡمَ مِن قَبۡلِهِۦۤ إِذَا یُتۡلَىٰ عَلَیۡهِمۡ یَخِرُّونَ لِلۡأَذۡقَانِ سُجَّدࣰا (107) وَیَقُولُونَ سُبۡحَـٰنَ رَبِّنَاۤ إِن كَانَ وَعۡدُ رَبِّنَا لَمَفۡعُولࣰا (108) وَیَخِرُّونَ لِلۡأَذۡقَانِ یَبۡكُونَ وَیَزِیدُهُمۡ خُشُوعࣰا ۩ (109)
Artinya: Dan Kami turunkan (Al-Qur`ān) itu dengan sebenarnya dan (Al-Qur`ān) itu turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami mengutus engkau (Muhammad), hanya sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.
Dan Al-Qur`ān (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau (Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan Kami menurunkannya secara bertahap.
Katakanlah (Muhammad), “Berimanlah kamu kepadanya (Al-Qur`ān) atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang yang telah diberi pengetahuan sebelumnya, apabila (Al-Qur`ān) dibacakan kepada mereka, merka menyungkurkan wajah bersujud,”
dan mereka berkata, “Mahasuci Tuhan kami; sungguh, janji Tuhan kami pasti dipenuhi.”
Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk. (Surat Al-Isra': 105-109)
Al-Qur'an turun di tengah masyarakat yang ummy, yang tidak pandai membaca dan menulis, sumber ilmu mereka adalah hafalan dan daya ingatnya. Ummat yang buta huruf seperti itu tidak mudah untuk menghapal Al-Qur'an sekaligus, begitu juga untuk memahami maknanya dan merenungkan ayat ayatnya. Maka turunnya Al-Qur'an secara berangsur angsur adalah cara terbaik bagi mereka untuk menghapal dan memahami ayat ayatnya. Setiap turun beberapa ayat para sahabat nabipun menghapalnya, merenungkan maknanya dan mempelajari hukum hukumnya. Tradisi seperti itupun menjadi metode pengajaran dalam kehidupan para thabi'in. Abu Said Alkhudry mengajarkan Al-Qur'an kepada murid muridnya sekitar lima ayat di waktu pagi dan Lima ayat di waktu petang. Umar bin Khattabpun menyarankan untuk mempelajari Al-Qur'an lima ayat lima ayat karena malaikat Jibril menyampaikan kepada Nabi juga sekitar lima ayat lima ayat.
PadanyaYang menjadi prinsip dasar adalah bagaimana setiap ayat yang diajarkan itu bisa langsung dihapal, diresapi, dipahami, dipegang teguh, padiyakini dengan sepenuh hati sebagai kebenaran yang tidak ada keraguan padanya, sehingga dengan ayat ayat itu bisa dengan tegas membedakan mana yang benar dan mana yang salah, untuk selanjutnya yang benar diikuti dengan sungguh sungguh, walaupun berbeda dengan kebiasaan sebelumnya. Dan yang Salah dijauhi walaupun bertentangan dengan keinginan hawa nafsu. Begitu juga Alll-Qur'an itu dijadikan sebagai bahan pengajaran untuk membentuk kepribadian muslim yang jauh berbeda dengan kehidupan jahiliah yang terbiasa bergelimang dengan dosa dan maksiat . Dia HH juga dijadikan sebagai sesuatu yang senantiasa mengingatkan kita ketika kita lupa, meluruskan ketika kita salah, mendorong ketika malas dan mengembalikan ke jalan yang benar kalau kita terlanjur dalam mengayunkan tangan atau melangkahkan kaki. Sehingga jalan hidup kita benar benar lurus dengan pedoman yang diturunkan secara bertahap itu, sehingga ketika sampai waktu berakhirnya penurunan wahyu itu ummat yang dibina Nabi dengan berpedoman kepada Al-Qur'an itu telah menjelma menjadi ummat terbaik sepanjang sejarah, walaupun sebelum mereka mempelajari Al-Qur'an mereka terkenal sebagai ummat yang kasar, hobi judi dan mabuk mabukan serta suka main perempuan. Tetapi dengan pembinaan Al-Qur'an secara berangsur angsur meninggalkan dosa dan maksiat, berubah menjadi ummat yang taat beribadah serta mengorbankan harta benda dan jiwa raga mereka di jalan kebenaran untuk mencari keridhaan Allah. dan itupun mereka dapatkan dengan hasil yang sangat memuaskan yang dicatat dengan tinta emas oleh sejarah dan peradaban manusia.
Yang lebih luar biasa lagi, betapa besarnya pengaruh ayat ayat Allah itu ke dalam hati sanubari mereka, hingga mereka tersungkur sujud ketika meresapi ayat ayat itu, bahkan ada yang sambil menangis tersedu sedu karena rasa haru dan terima kasih yang muncul dari lubuk hati yang paling dalam betapa besar kasih dan sayang Allah yang telah menurunkan petunjuk hidup dalam bentuk kebenaran mutlak yang tidak ada sedikitpun keraguan padanya, yang bisa diuji kebenarannya. Al-Qur'an yang suci dan mulia yang tidak seorangpun dari mereka, bahkan yang paling ahli sekalipun yang mampu menentang dan membantah isinya. Mereka menangis mengenang alangkah jauhnya perobahan yang mereka rasakan setelah mengikuti Al-Qur'an dibandingkan dengan cara hidup mereka ketika mereka masih jahiliah, mereka merasa bahagia alangkah indahnya kehidupan mereka setelah masuk Islam dan alangkah harmonisnya pergaulan yang diatur dengan Al-Qur'an. Mereka terharu ketika mereka bisa merasakan betapa janji janji Allah kepada mereka dipenuhi-Nya. Dan mereka telah menjadi masyarakat terhormat dan berwibawa, dan akhirnya mereka mampu menaklukkan dua kerajaan besar Romawi dan Persia yang selama ini menjajah, memeras dan mempermainkan mereka, seperti firman yang kita kutipkab di atas dan mereka berkata.m dalam surat 17 Al-Isra ayat 108-109
وَيَقُولُونَ سُبۡحَٰنَ رَبِّنَآ إِن كَانَ وَعۡدُ رَبِّنَا لَمَفۡعُولٗا
وَيَخِرُّونَ لِلۡأَذۡقَانِ يَبۡكُونَ وَيَزِيدُهُمۡ خُشُوعٗا۩
Artinya dan mereka berkata, “Mahasuci Tuhan kami; sungguh, janji Tuhan kami pasti dipenuhi.”
Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.
Ayat ayat seperti ini disebut ayat ayat sajadah, di mana ketika membaca ayat itu kita diharuskan bersujud, baik di luar shalat maupun ketika dalam shalat. Begitu selesai membacanya kita langsung bersujud sambil membaca tasbih dan doa sebagai bentuk rasa syukur kita. Dan di dalam Al-Qur'an ditemukan 15 kali ayat ayat sajadah yang setiap membacanya kita harus bersujud dan berdoa, karena menyadari kebesaran dan kebaikan dan kebijaksanaan Allah dalam menjaga kemuliaan manusia yang diciptakan-Nya sebagai sebaik baik ciptaan. Dan kepada-Nya dijadikan tunduk apa saja yang ada di langit dan di bumi. Tetapi dengan keyakinan dan kesadaran yang dalam, bahwa sehebat apapun kita, tiada artinya dengan kemaha hebatan Allah. Dan karena itu semakin Allah memuliakan kita, semakin tinggi pula re asa tunduk kita dalam bentuk bersujud dan kalau perlu menangis di hadapan-Nya, yang Maha suci, Maha menguasai segalanya, Maha kaya dan perkasa, bahkan Maha pengasih lagi Maha penyayang serta Maha segala galanya, susuai dengan Asmaul husna yang berjumlah 99 nama dan sifat-Nya yang luar biasa.
Alangkah baiknya kalau kita termasuk di antara orang orang yang setiap harinya diisi dengan membaca dan meresapi dan mendalami Al-Qur'an lima ayat lima ayat, sehingga secara bertahap dan berangsur angsur iman dan Islam kita semakin menguat dan akhirnya pada saat kita menutup usia kita termasuk orang yang baik Islamnya, sempurna ketaatannya dan banyak bersujud bahkan kalau perlu sambil menangis karena kita akhirnya menjadi orang yang diridhai Allah dan berjuang menegakkan dan membela agama-Nya. Wallahu muwaafiq ila aqwaamith thariiq.
4. MENYESUAIKAN DENGAN PERISTIWA DAN PENTAHAPAN DALAM PENETAPAN HUKUM
Jika Al-Qur'an tidak memiliki strategi yang jitu dalam memperbaiki kerusakan moral yang sudah mendarah daging, manusia tidak akan mudah mengikuti dan tunduk kepada agama baru ini. Jika Nabi tidak bijak dalam meluruskan tradisi dan budaya yang sudah benar benar rusak maka akan sulit baginya untuk mendapat pengikut yang setia. Maka salah satu strateginya adalah dengan meletakkan dasar dasar yang kokoh dari keyakinan kepada Allah, malaikat malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, Rasul rasul-Nya dan hari kiamat, dan peristiwa peristiwa yang terjadi sesudah manusia dibangkit dari kubur, seperti kebangkitan, hisab, pengadilan Tuhan yang akan menentukan apakah seseorang akan masuk Sorga atau masuk Neraka.
Kemudian mengajarkan akhlak mulia untuk membersihkan jiwa dan meluruskan yang menyimpang, menyuruh yang makruf, melarang yang Munkar, menebarkan kebaikan dan mengendalikan diri untuk sebanyak mungkin malakukan hal hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan masyarakat yang ada di sekitar, seperti membela yang tertindas, menolong yang lemah,memberi makan orang miskin dan menyantuni anak yatim.
Setelah keyakinannya kuat dan akhlaknya bagus barulah diajarkan beribadah kepada Allah dengan mendirikan shalat, berpuasa, membayar zakat dan melaksanakan haji serta menata hubungan kemasyarakatan dan aturan politik pemerintahan dan penegakan hukum, memajukan ekonomi dan mengatur sistem pertahanan dan keamanan negara
Al-Qur'an turun sesuai dengan peristiwa yang terjadi terhadap kaum muslimin dalam perjuangan panjang mereka untuk meninggikan kalimat Allah yang teruji kebenarannya. Berdasarkan prinsip-prinsip keadilan, persamaan dan kejujuran, keikhlasan dan ketundukan, pengendalian diri dari pengaruh hawa nafsu dan kepentingan pribadi dan kelompok, rasional dalam menyikapi kehidupan dunia dan akhirat, serta tidak mau terperangkap pada godaan syetan. Secara perlahan, bertahap tapi pasti terbangunlah suatu masyarakat dan Negara yang seimbang antara hablumminallah dan hablumminannas, harmonis antara kebutuhan pribadi dan kepentingan bersama, sejahtera di dunia dan bahagia di akhirat.
Begitulah Al-Qur'an turun bertahap dan berangsur angsur tidak diawali dengan perintah shalat, puasa dan zakat atau pelarangan judi minuman keras dan zina. Akan tetapi diawali dengan mengajarkan pokok pokok keyakinan kepada Allah dan hari akhirat, keyakinan kepada malaikat, rasul dan kitab disertai dengan dalil tauhid yang jelas. Ayat ayat tentang tauhid pada umumnya turun di Mekah pada awal kerasulan Nabi. Kemudian jiwa mereka dibersihkan dengan akhlak yang mulia. Sesudah iman kuat dan kokoh baru turun aturan hukum tentang perintah dan larangan. Pokok pokok hukum sudah ada yang diturunkan di Mekah, tetapi perincian hukumnya diturunkan di Madinah.
Begitu juga dalam menerapkan larangan larangan seperti minuman keras dan judi dilakukan secara bertahap, pada waktu pertama kali ditanyakan tentang hukum minuman keras dan judi Allah hanya mengajak berpikir bahwa minuman keras itu ada manfaatnya dan ada pula bahayanya, yaitu merusak akal dan kemauan untuk bekerja keras, tetapi bahayanya lebih besar dari manfaatnya dan Allah tidak melarang.(QS. 2; AL-Baqarah ayat 219). Kemudian ketika terjadi ada orang mabuk yang shalat dan membaca ayat dengan kacau, tidak tepat, karena mabuk maka Allah menegaskan kalau dalam keadaan mabuk dak usah shalat dulu hingga ia menyadari ucapannya atau mabuknya telah hilang . Karena mereka merasa shalat sudah menjadi kebutuhan maka mereka lebih memilih meninggalkan minuman keras daripada meninggalkan shalat. Tetapi tetap saja minuman keras belum diharamkan. (QS 4;'An-Nisa' ayat 43). Barulah setelah mental mereka benar benar kuat dan iman sudah semakin kokoh Allah menurunkan ayat yang menegaskan bahwa judi adan minuman keras itu hukumnya haram dan termasuk pekerjaan syetan. Dan sejak saat itu semua pengikut Nabi secara serentak tunduk dan patuh untuk tidak berjudi san meminum minuman keras. (QS 5; Al-Maaidah ayat 90-91). Allahu Akbar, peristiwa ini sungguh luar biasa, penggila judi pencandu berat. minuman keras dan penikmat tubuh wanita bisa berhenti total dan sembuh dari penyakit masyarakat sehingga kehidupan yang carut marut dan gelap berubah menjadi kehidupan yang aman sentosa dalam suasana hati yang terang benderang.
Yang perlu dicermati adalah bahwa ketentuan bertahap dalam penerapan hukum untuk melaksanakan kewajiban dan meninggalkan larangan itu hanya berlaku khusus selama proses penurunan Al-Qur'an saja. Dan setelah selesai turun dengan sempurna, maka hukum itu menjadi hukum positif yang diberlakukan secara utuh terhadap siapa saja yang sudah menyatakan dua kalimat syahadat. Bahwa kepadanya berlaku hukum wajib melaksanakan perintah dan menjauhi larangan secara penuh. Tentu saja ada keringanan dalam situasi dan kondisi tertentu.
Semoga hati kita benar benar terbuka untuk menjadi hamba yang bertauhid dengan benar, berakhlak dengan baik, beribadah dengan tulus yang berdasarkan kepada ilmu yang bisa dipertanggung jawabkan sesuai dengan pedoman dari Al-Qur'an dan Sunnah, karena sejatinya tujuan Allah mengutus Rasul membawa pesan pesan Al-Qur'an adalah menjadi seorang muslim yang ideal dan menebar Rahmat bagi seluruh alam.
5. MENGHILANGKAN KERAGUAN BAHWA AL-QUR'AN YANG AMAT MULIA ITU DITURUNKAN DARI SISI YANG MAHA BIJAKSANA
وَإِن كُنتُمۡ فِی رَیۡبࣲ مِّمَّا نَزَّلۡنَا عَلَىٰ عَبۡدِنَا فَأۡتُوا۟ بِسُورَةࣲ مِّن مِّثۡلِهِۦ وَٱدۡعُوا۟ شُهَدَاۤءَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ إِن كُنتُمۡ صَـٰدِقِینَ (23) فَإِن لَّمۡ تَفۡعَلُوا۟ وَلَن تَفۡعَلُوا۟ فَٱتَّقُوا۟ ٱلنَّارَ ٱلَّتِی وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُۖ أُعِدَّتۡ لِلۡكَـٰفِرِینَ (24)
Artinya: Dan jika kamu meragukan (Al-Qur`ān) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar..
Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan (pasti) tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir.
(QS. 2, Al-Baqarah: 23-24)
Kalau ada yang masih merasa kesulitan dalam mempelajari Al-Qur'an, itu bukan disebabkan karena Al-Qur'an itu sulit, tetapi hanyalah karena belum menemukan guru yang ahli dalam mengajarkannya. Sebab Al-Qur'an itu adalah kitab yang dirancang oleh Allah yang Maha mengetahui lagi Maha bijaksana yang tahu betul kemampuan hambany. Dimana Dia telah mengumumkan empat kali berulang ulang dalam surat 54,Al-Qamar ayat 17, 22, 32 dan 40.
وَلَقَدۡ يَسَّرۡنَا ٱلۡقُرۡءَانَ لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرٖ
Artinya: Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur`ān untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?
Kalau ada di antara kita yang beranggapan bahwa Al-Qur'an itu akan menyempitkanharl hati, maka itu adalah anggapan yang salah atau propaganda Yahudi dan Nashara yang tidak pernah merasa senang kepada ummat Islam sampai hari kiamat, mereka menanamkan rasa kebencian dengan menyatakan bahwa Al-Qur'an itu adalah racun bagi kehidupan manusia. Al-Qur'an adalah obat yang membuat dada menjadi lapang dan lega. Umar bin Khattab sebelum masuk Islam, karena hasutan para pemuka Quraisy yang hatinya telah buta terhadap kebenaran, sudah bulat tekadnya untuk membunuh Nabi Muhammad, tetapi begitu Mendengarkan langsung yang dibacakan oleh adiknya yang menyatakan bahwa Al-Qur'an diturunkan bukan untuk menyakiti hati, tetapi berisi pelajaran yang melapangkan hati. Dia langsung masuk Islam dan menjadi pembela Nabi Muhammad SAW.
Kalau ada di antara kita yang sudah menjadi ummat Islam, tapi tidak shalat atau tidak puasa itu bukan berarti bahwa dia tidak mampu atau tidak sanggup untuk melaksanakannya, tetapi itu disebabkan karena dia belum mau shalat karena belum memahami hikmah dan keuntungan yang akan didapatkan oleh orang yang shalat dan berpuasa. Karena Allah tidak pernah memberikan beban perintah yang manusia tidak sanggup melaksanakannya. Laa yukalliful lahu nafsan illaa wusaha. Allah tidak pernah membebani seorang manusia kecuali sekedar yang sesuai dengan kemampuannya.
Masih adakah yang meragukan isi Al-Qur'an?. Kalau ada Allah menentang untuk membuat satu surat saja yang sama seperti Al-Qur'an, pada waktu dia masih diturunkan saja selama bertahun tahun dan berangsur angsur, Allah beri kesempatan kepada orang Arab yang paling mengerti bahasa Arab bahkan para penyair, ahli sastranya rusak ada yang mampu membuat satu suratpun. Bahkan mereka pernah mengutus orang yang paling mengerti bahasa Arab dan paling ahli membuat sya'ir, lagi kaya raya untuk melawan Nabi, yang bernama Walid bin Al-Mughirah, setelah dia bertemu dengan Nabi Muhammad, Nabi membacakan kepadanya Ayat ayat Al-Qur'an yang sangat mengagumkan dan membuat dia terpukau dan terpaku. Maka dia berkesimpulan dan menyatakan kepada kaumnya bahwa Al-Qur'an itu bukanlah sya'ir, bukan pula seperti mantra tukang tenung dan apa yang dikatakan oleh Nabi itu bukanlah ucapan seorang pembohong atau orang gila dengan didukung oleh alasan yang sangat kuat. Tetapi ketika dia dan dipengaruhi oleh Abu Jahal, akhirnya Walid berbohong juga dengan mengatakan bahwa ucapan Nabi itu adalah sya'ir . Dan untuk membuka kedoknya Allah menurunkan surat 74; Al-Muddatstsir.
Semoga hati kita adalah hati yang bersungguh sungguh untuk memperdalam ayat ayat Al-Qur'an secara bertahap tentunya, dan berangsur angsur, sehingga akhirnya mu'jizat Al-Qur'an itu menetes tetes demi tetes ke dalam sanubari kita. Dan kita bisa merasakan betapa Allah Maha mengetahui dan Maha bijaksana dalam menurunkan Al-Qur'an sebagai pengajaran utama dalam hidup kita yang masuk perlahan lahan ke dalam hati kita, bertumbuh dan bertambah lalu menetap dan mengekal sampai kita mati. Dan dia akan menjadi penolong utama kita disaat kita dibangkitkan di Padang Mahsyar, selanjutnya mengawal dan mengantarkan kita ke dalam Sorga jannatunna'iim.
.
KITAB YANG PENUH BERKAH
PENGERTIAN ULUMUL QUR’AN
RUANG LINGKUP PEMBAHASQN ULUMUL QUR'AN TERPENTING
KITAB YANG PENUH BERKAH
Surat ini adalah salah satu dari lima surat yang diawali dengan Alhamdulillah, pujian hanya kepada Allah.. Pertama surat Al-Fatihah yang berisi pujian yang meliputi kemaha kuasaan Allah terhadap seluruh alam semesta. Kedua pujian dalam surat Al-An’aam yang dikhususkan atas penciptaan semesta langit dan bumi, serta penciptaan gelap dan cahaya. Ketiga pujian dalam surat Al-Kahfi atas karunia-Nya menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi pegangan hidup manusia, sehingga ia tidak terkatung-katung. Keempat pujian dalam surat As-Saba’ atas karunia-Nya memelihara seluruh makhluk-Nya. Dan kelima pujian dalam surat Faathir yang menjadikan malaikat sebagai tenaga mengawal alam.
Al-Qur’an adalah kalam suci dan mulia yang diturunkan kepada nabi Muhammad melalui perantaraan malalikat jibril untuk disebarkan sebagai hidayah kepada seluruh ummat manusia dimanapun dia berada dan berlaku sepanjang masa tanpa mengalami perobahan setitikpun juga.
Ia adalah kitab yang menjadi ibadah bagi kita yang membacanya, walaupun yang dibaca itu hanya satu huruf. Ia adalah kitab yang ayat-ayatnya menjadi mu’jizat agung yang telah berhasil mengangkat derajat manusia ke puncak kemuliaan.
Ayat-ayatnya sampai sekarang tidak bisa ditiru walaupun dilakukan oleh orang orang yang merasa dirinya amat pintar, walaupun mereka bekerja sama, bahkan dengan meminta bantuan jin sekali pun, takkan pernah ada yang bisa membuat yang sama walaupun satu surat yang pendek.
Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya berlaku abadi, mudah dicerna akal dan mencerdaskan. Sesuai dengan hati nurani dan menenangkannya, mudah dikerjakan karena sesuai dengan kemampuan. Bagaikan rambu rambu lalu lintas yang mengatur pejalanan hidup dengan seteratur mungkin. Maka beruntung lah orang yang mematuhinya karena ia akan selamat dalam perjalanan hidupnya selama dia berhati-hati melewati jalur yang akan membayakannya, dan tidak memasuki jalur yang diharamkan.
Begitu berkahnya kitab itu sehingga malam turunnya ditetapkan oleh Allah sebagai malam kemuliaan (malam Qadar), malam yang lebih baik dari seribu bulan, malam yang padanya para malaikat turun berbondong-bondong bersama malaikat jibril, malam yang dijadikan Allah sebagai malam yang selamat sampai terbit fajar (Q.S.97: Al-Qadr). Malam itu dinamai juga dengan malam yang penuh berkah.
Bahwa dengan selesainya penurunan Al-Qur’an yang memakan waktu hampir 23 tahun, Maka sempurnalah sudah Agama Allah, dan sempurna pula ni’mat yang kan dirasakan oleh manusia yang mengikutinya dan Allah meredhai agama itu untuk dijadikan pegangan hidup oleh seluruh manusia sampai hari kiamat.
Bagi kita Ummat Islam wajib meyakini semua kitab itu adalah wahyu Allah , tetapi kita menolak perobahan-perobahan terhadap isinya yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Begitu juga kita wajib beriman kepada para rasul yang telah diutus sebelum nabi kita tanpa membedakan salah seorangpun dari mereka. Walaupun mereka yang non muslim tidak pernah mau mengakui kenabian nabi Muhammad SAW karena adanya rasa dengki di dalam hati mereka.
Semoga di lubuk hati kita yang paling dalam bersemayam rasa rindu yang selalu bergelora untuk selalu mencintai keagungan dan kesucian Al-Qur’an Yang diturunkan melalui manusia terpilih yang mempunyai budi pekerti yang amat luhur dan sangat mencintai ummatnya.
Ungka U pan Ulumul Qur'an berasal dari Bahasa Arab yang hakekatnya terdiri dari dua kata, yaitu “Ulum” dan “Al-Qur'an”. Sehingga secara etimologi atau Bahasa definisi Ulumul Qur'an adalah suatu ilmu yang menyangkut pembahasan berkaitan dengan Al-Qur'an.
Oleh karena itu, definisi 'Ulum Al-QPENGERTIAN ULUMUL QUR'AN
ur'an adalah suatu ilmu yang membahas hal hal yang berkaitan dengan Al-Qur'an yang berkaitan dangan tujuan diturunkan, upaya pengumpulan bacaan, penafsiran, nasikh-mansukh, asbab an-nuzul, ayat-ayat makkiyah dan madaniyah dan lain-lain.
Kata 'ulum' adalah bentuk jamak dari kata `ilm yang berarti ilmu-ilmu. Al-Qur’an adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup manusia. Bagi yang membacanya akan menjadi suatu ibadah dan mendapatkan pahala (Mukarromah, 2013: 03)
Para Ulama relah merumuskan beberapa definisi Ulumul Qur’an ini. Di antaranya ialah Syekh Muhammad Abdul Azim Az-Zurqani.
Menurut Az-Zurqani dalam karyanya yang berjudul Manahil al-Irfan fi Ulum Al-Qur’an, Ulumul Qur’an adalah sebagai berikut :
مباحيث تتعلق بالقرآن الكريم من ناحية نزوله وترتيبه وجمعه وكتابته وقراءته وتفسيره واعجازه وناسخه و منسوخه ودفع الشبه عنه ونحو ذلك
“Beberapa pembahasan yang berhubungan dengan Al-Qur’an Al-Karim dari segi turunya, urutanya, pengumpulanya, penulisanya, bacaannya, penafsirannya, kemu’jizatanya, nasikh mansukhnya, penolakan hal-hal yang bisa menimbulkan keraguan terhadapnya, dan sebagainya”. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa ulumul qur’an adalah ilmu yang membahas hal-hal yang berhubungan dengan Al-Qur’an, baik dari aspek keberadaanya sebagai Al-Qur’an maupun aspek pemahaman kandunganya sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia atau ilmu-ilmu yang berhubungan dengan berbagai aspek yang terkait dengan keperluan membahas al-Qur’an.
Assuyuthi dalam kitab itmamu al-Dirayah mengatakan :
علم يبحث فيه عن احوال الكتاب العزيز من جهة نزوله وسنده وادابه والفاظه ومعانيه المتعلقة بالاحكام وغير ذلك.
“Ilmu yang membahas tentang keadaan Al-Qur’an dari segi turunya, sanadnya, adabnya makna-maknanya, baik yang berhubungan lafadz- lafadznya maupun yang berhubungan dengan hukum-hukumnya, dan sebagainya”.
Menurut Syeikh Manna Al-Qaththan dalam bukunya Mahabits Fi Ulum Al-Qur’an, Ulumul Qur’an adalah llmu yang mencakup pembahasan-pembahasan yang berhubungan dengan Al-Qur’an, dari segi pengetahuan tentang sebab-sebab turunnya, pengumpulan Al-Qur’an dan urutan-urutannya.
Ulumul Qur'an pun mencangkup soal pengetahuan tentang ayat-ayat Makiyah dan Madaniyah, nasikh mansukh, muhkam, dan mustasyabih serta hal-hal lain yang ada hubungannya Al-Qur'an.
Ruang lingkup ‘Ulum Al-Qur’an ini bila ditinjau dari segi pokok bahasannya secara garis besar terdapat dua kelompok besar yaitu:
1. Ilmu Riwayah, yaitu ilmu yang berhubungan dengan riwayat semata-mata, seperti yang membahas tentang macam-macam Qira’at, tempat turun ayat-ayat Al-Qur’an, waktu-waktu turunnya, dan sebab-sebabnya.
2. Ilmu Dirayah, yaitu ilmu yang berhubungan dengan dirayah, yakni ilmu yang diperoleh dengan jalan penelaahan secara mendalam seperti memahami lafaz yang gharib serta mengetahui ayat-ayat yang berhubungan dengan hukum.
Hasby lebih memerinci tentang ruang lingkup ‘Ulum Al-Qur’an yang secara garis besar terdiri dari persoalan sebagai berikut:
1. Persoalan turunnya Al-Qur’an, (nuzûl al-Qur’ân) yaitu pembahasan menyangkut tempat dan waktu turun ayat Al-Qur’an, sebab-sebab turun dan sejarah turun Al-Qur’an.
2. Persoalan sanad (Rangkaian para Periwayat), yaitu pembahasan menyangkut sanad yang mutawatir, ahad, syadz, bentuk Qira’at Nabi, para periwayat dan para penghapal Al-Qur’an dan cara tahammul (penerimaan riwayat).
3. Persoalan Qira’at (ilmu tentang cara pembacaan al-Qur’an), yaitu pembahasan yang menyangkut waqaf, ibtida, imalah, mad, takhfif hamzah, idgham.
4. Persoalan kata-kata Al-Qur’an, yaitu pembahasan yang menyangkut lafaz Al-Qur’an seperti gharib, mu’rab, majaz, musytarak, muradif, isti’arah dan tasybih.
5. Persoalan makana-makna Al-Qur’an yang berkaitan dengan hukum, yaitu pembahasan yang menyangkut ‘âmm, khâss, nash, zhahir, mujmal, mufashshal, manthûq, mafhûm, mutlâq, muqayyad, muhkam, mutasyabih,musykil, nashikh mansukh.
6. Persoalan makna Al-Qur’an yang berkaitan dengan kata-kata Al-Qur’an, yaitu pembahasan yang menyangkut lafaz yaitu fashal, washal, ijaz, ithnab, musawah, dan qashr.
Dengan melihat ruang lingkup kajian ‘Ulum Al-Qur’an baik dari yang sederhana sampai yang terperinci maka akan terlahir berbagai cabang disiplin ‘Ulum Al-Qur’an, dan pada suatu waktu tidak menutup kemungkinan akan timbul perkembangan baru disiplin ‘Ulum Al-Qur’an yang pada generasi sebelumnya belum ditemukan.
Berikut ini juga merupakan cabang ‘Ulum Al-Qur’an menurut Hasby Ash-Shiddiqie yang dikutip oleh Rosihon Anwar sebagai berikut:
1. Ilmu Mawâthin al-nuzûl, yaitu ilmu yang menerangkan tempat-tempat turunnya ayat, masanya, awal dan akhirnya,
2. Ilmu Tawârikh al-Nuzûl, yaitu ilmu yang menerangkan dan menjelaskan masa turun ayat dan tertib turunnya, satu demi satu dari awal turun hingga akhirnya dan tertib surat dengan sempurna.
3. Ilmu Asbab al-Nuzûl, yaitu ilmu yang menerangkan sebab-sebab turunnya ayat.
4. Ilmu Qirâat, yaitu ilmu yang menerangkan rupa-rupa Qira’at (bacaan yang diterima dari Rasulullah SAW).
5. Ilmu Tajwid, yaitu ilmu yang menerangkan cara membaca Al-Qur’an, tempat mulai dan pemberhentiannya.
6. Ilmu Ghârib al-Qur’ân yaitu, ilmu yang menerangkan makna kata-kata yang ganjil yang tidak terdapat dalam kitab-kitab biasa, atau tidak terdapat dalam percakapan sehari-hari. Ilmu ini menerangkan makna-makna kata yang halus, tinggi dan pelik.
7. Ilmu I`râb al-Qur’ân yaitu ilmu yang menerangkan baris Al-Qur’an dan kedudukan lafal dalam ta’bir ( susunan kalimat).
8. Ilmu Wujûh al-Nazhâir, yaitu ilmu yang menerangkan kata-kata Al-Qur’an yang banyak arti, menerangkan makna yang dimaksud pada satu-satu tempat.
9. Ilmu ma’rifat al-Mukham wa al-Mutasyâbih, yaitu ilmu yang menyatakan ayat-ayat yang dipandang muhkam dan ayat-ayat yang dianggap mutasyabih.
10. Ilmu al-Nâsikh wa al-Mansûkh, yaitu ilmu yang menerangkan ayat-ayat yang dianggap mansukh oleh sebagian mufasir.
11. Ilmu Badai`u al-Qur’ân, yaitu ilmu yang membahas keindahan-keindahan Al-Qur’an. Ilmu ini menerangkan kesusasteraan Al-Qur’an, kepelikan dan ketinggian balaghahnya.
12. Ilmu I’jaz al-Qur’ân, yaitu ilmu menerangkan kekuatan susunan tutur Al-Qur’an, sehingga dipandang sebagai mukjizat.
13. Ilmu Tanâsub ayat Al-Qur’an, yaitu ilmu yang menerangkan persesuaian suatu ayat dengan ayat sebelum dan sesudahnya.
14. Ilmu AQ.S. âm al-Qur’ân, yaitu ilmu yang menerangkan arti dan maksud-maksud sumpah yang terdapat dalam Al-Qur’an.
15. Ilmu Amsâl al-Qur’ân, yaitu ilmu yang menerangkan perumpamaan yang ada dalam Al-Qur’an.
16. Ilmu Jidâl al-Qur’ân, yaitu ilmu untuk mengetahui rupa-rupa debat yang dihadapkan Al-Qur’an kepada kaum musyrikin dan lainnya.
17. Ilmu Adab al-Tilâwah al-Qur’ân, yaitu ilmu yang mempelajari segala bentuk aturan yang harus dipakai dan dilaksanakan di dalam membaca Al-Qur’an, serta segala kesusilaan, kesopanan, dan ketentuan yang harus dijaga ketika membaca Al-Qur’an.
1. Ilmu Riwayah, yaitu ilmu yang berhubungan dengan riwayat semata-mata, seperti yang membahas tentang macam-macam Qira’at, tempat turun ayat-ayat Al-Qur’an, waktu-waktu turunnya, dan sebab-sebabnya.
2. Ilmu Dirayah, yaitu ilmu yang berhubungan dengan dirayah, yakni ilmu yang diperoleh dengan jalan penelaahan secara mendalam seperti memahami lafaz yang gharib serta mengetahui ayat-ayat yang berhubungan dengan hukum.
Hasby lebih memerinci tentang ruang lingkup ‘Ulum Al-Qur’an yang secara garis besar terdiri dari persoalan sebagai berikut:
1. Persoalan turunnya Al-Qur’an, (nuzûl al-Qur’ân) yaitu pembahasan menyangkut tempat dan waktu turun ayat Al-Qur’an, sebab-sebab turun dan sejarah turun Al-Qur’an.
2. Persoalan sanad (Rangkaian para Periwayat), yaitu pembahasan menyangkut sanad yang mutawatir, ahad, syadz, bentuk Qira’at Nabi, para periwayat dan para penghapal Al-Qur’an dan cara tahammul (penerimaan riwayat).
3. Persoalan Qira’at (ilmu tentang cara pembacaan al-Qur’an), yaitu pembahasan yang menyangkut waqaf, ibtida, imalah, mad, takhfif hamzah, idgham.
4. Persoalan kata-kata Al-Qur’an, yaitu pembahasan yang menyangkut lafaz Al-Qur’an seperti gharib, mu’rab, majaz, musytarak, muradif, isti’arah dan tasybih.
5. Persoalan makana-makna Al-Qur’an yang berkaitan dengan hukum, yaitu pembahasan yang menyangkut ‘âmm, khâss, nash, zhahir, mujmal, mufashshal, manthûq, mafhûm, mutlâq, muqayyad, muhkam, mutasyabih,musykil, nashikh mansukh.
6. Persoalan makna Al-Qur’an yang berkaitan dengan kata-kata Al-Qur’an, yaitu pembahasan yang menyangkut lafaz yaitu fashal, washal, ijaz, ithnab, musawah, dan qashr.
Dengan melihat ruang lingkup kajian ‘Ulum Al-Qur’an baik dari yang sederhana sampai yang terperinci maka akan terlahir berbagai cabang disiplin ‘Ulum Al-Qur’an, dan pada suatu waktu tidak menutup kemungkinan akan timbul perkembangan baru disiplin ‘Ulum Al-Qur’an yang pada generasi sebelumnya belum ditemukan.
Berikut ini juga merupakan cabang ‘Ulum Al-Qur’an menurut Hasby Ash-Shiddiqie yang dikutip oleh Rosihon Anwar sebagai berikut:
1. Ilmu Mawâthin al-nuzûl, yaitu ilmu yang menerangkan tempat-tempat turunnya ayat, masanya, awal dan akhirnya,
2. Ilmu Tawârikh al-Nuzûl, yaitu ilmu yang menerangkan dan menjelaskan masa turun ayat dan tertib turunnya, satu demi satu dari awal turun hingga akhirnya dan tertib surat dengan sempurna.
3. Ilmu Asbab al-Nuzûl, yaitu ilmu yang menerangkan sebab-sebab turunnya ayat.
4. Ilmu Qirâat, yaitu ilmu yang menerangkan rupa-rupa Qira’at (bacaan yang diterima dari Rasulullah SAW).
5. Ilmu Tajwid, yaitu ilmu yang menerangkan cara membaca Al-Qur’an, tempat mulai dan pemberhentiannya.
6. Ilmu Ghârib al-Qur’ân yaitu, ilmu yang menerangkan makna kata-kata yang ganjil yang tidak terdapat dalam kitab-kitab biasa, atau tidak terdapat dalam percakapan sehari-hari. Ilmu ini menerangkan makna-makna kata yang halus, tinggi dan pelik.
7. Ilmu I`râb al-Qur’ân yaitu ilmu yang menerangkan baris Al-Qur’an dan kedudukan lafal dalam ta’bir ( susunan kalimat).
8. Ilmu Wujûh al-Nazhâir, yaitu ilmu yang menerangkan kata-kata Al-Qur’an yang banyak arti, menerangkan makna yang dimaksud pada satu-satu tempat.
9. Ilmu ma’rifat al-Mukham wa al-Mutasyâbih, yaitu ilmu yang menyatakan ayat-ayat yang dipandang muhkam dan ayat-ayat yang dianggap mutasyabih.
10. Ilmu al-Nâsikh wa al-Mansûkh, yaitu ilmu yang menerangkan ayat-ayat yang dianggap mansukh oleh sebagian mufasir.
11. Ilmu Badai`u al-Qur’ân, yaitu ilmu yang membahas keindahan-keindahan Al-Qur’an. Ilmu ini menerangkan kesusasteraan Al-Qur’an, kepelikan dan ketinggian balaghahnya.
12. Ilmu I’jaz al-Qur’ân, yaitu ilmu menerangkan kekuatan susunan tutur Al-Qur’an, sehingga dipandang sebagai mukjizat.
13. Ilmu Tanâsub ayat Al-Qur’an, yaitu ilmu yang menerangkan persesuaian suatu ayat dengan ayat sebelum dan sesudahnya.
14. Ilmu AQ.S. âm al-Qur’ân, yaitu ilmu yang menerangkan arti dan maksud-maksud sumpah yang terdapat dalam Al-Qur’an.
15. Ilmu Amsâl al-Qur’ân, yaitu ilmu yang menerangkan perumpamaan yang ada dalam Al-Qur’an.
16. Ilmu Jidâl al-Qur’ân, yaitu ilmu untuk mengetahui rupa-rupa debat yang dihadapkan Al-Qur’an kepada kaum musyrikin dan lainnya.
17. Ilmu Adab al-Tilâwah al-Qur’ân, yaitu ilmu yang mempelajari segala bentuk aturan yang harus dipakai dan dilaksanakan di dalam membaca Al-Qur’an, serta segala kesusilaan, kesopanan, dan ketentuan yang harus dijaga ketika membaca Al-Qur’an.
RUANG LINGKUP PEMBAHASQN ULUMUL QUR'AN TERPENTING
Meskipun semua cabang dan ruang lingkup dalam pembahasan ulumul Quran itu penting, namun para ulama ada yang berpendapat mengenai pembahasan ulumul Quran yang paling penting.
Diantara cabang-cabang Ulum Al-Qur’an, para ulama sepakat menyatakan terdapat cabang-cabang terpenting sebagai berikut:
1. Ilmu asbâb al-Nuzûl (ilmu tentang sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al-Qur’an)
2. Ilmu I’jâz al-Qur’ân (ilmu tentang kemukjizatan Al-Qur’an)
3. Ilmu nâsikh wa al-Mansûkh (Ilmu tentang ayat yang menghapus hukum ayat lain dan ayat yang dihapuskan hukumnya oleh ayat lain).
4. Ilmu ahkâm al-Qur’ân (ilmu tentang hukum-hukum Al-Qur’an).
5. Ilmu Fadhâil Al-Qur’an (Ilmu tentang keutamaan-keutamaan Al-Qur’an).
6. Ilmu Ta’wil Al-Qur’an (ilmu tentang takwil Al-Qur’an )
7. Ilmu Muhkâm wa al-Mutasyâbih (Ilmu tentang ayat-ayat yang jelas dan yang samar).
8. Târikh Al-Qur’an wa al-Tadwînih (sejarah Al-Qur’an dan pembukuannya).
9. Ilmu I`râbal-Qur’ân (ilmu tentang tatabahasa Al-Qur’an).
10. Ilmu al-Qirâ’at (ilmu tentang bacaan-bacaan Al-Qur’an).
11. Ilmu Munâsabah (ilmu tentang sistematika Al-Qur’an).
Diantara cabang-cabang Ulum Al-Qur’an, para ulama sepakat menyatakan terdapat cabang-cabang terpenting sebagai berikut:
1. Ilmu asbâb al-Nuzûl (ilmu tentang sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al-Qur’an)
2. Ilmu I’jâz al-Qur’ân (ilmu tentang kemukjizatan Al-Qur’an)
3. Ilmu nâsikh wa al-Mansûkh (Ilmu tentang ayat yang menghapus hukum ayat lain dan ayat yang dihapuskan hukumnya oleh ayat lain).
4. Ilmu ahkâm al-Qur’ân (ilmu tentang hukum-hukum Al-Qur’an).
5. Ilmu Fadhâil Al-Qur’an (Ilmu tentang keutamaan-keutamaan Al-Qur’an).
6. Ilmu Ta’wil Al-Qur’an (ilmu tentang takwil Al-Qur’an )
7. Ilmu Muhkâm wa al-Mutasyâbih (Ilmu tentang ayat-ayat yang jelas dan yang samar).
8. Târikh Al-Qur’an wa al-Tadwînih (sejarah Al-Qur’an dan pembukuannya).
9. Ilmu I`râbal-Qur’ân (ilmu tentang tatabahasa Al-Qur’an).
10. Ilmu al-Qirâ’at (ilmu tentang bacaan-bacaan Al-Qur’an).
11. Ilmu Munâsabah (ilmu tentang sistematika Al-Qur’an).
KITAB YANG PENUH BERKAH
وَهَـٰذَا كِتَـٰبٌ أَنزَلۡنَـٰهُ مُبَارَكࣱ فَٱتَّبِعُوهُ وَٱتَّقُوا۟ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
Artinya:
Dan Al-Qur’an ini adalah kitab yang kami turunkan dengan penuh berkah. Maka ikutilah petunjuknya, dan bertaqwalah agar kamu mendapat rahmat (Q.S. 6; Al-Am’aam ayat 155)
Surat Al-An’aam adalah surat keenam dari Al-Qur’an yang menuntun dan mengisi jiwa kita dengan pokok pokok ajaran Tauhid yang menjadi pegangan muslim siang dan malam, baik tauhid Uluhiyah yang meyakini bahwa hanya Dialah yang pantas disembah dan dipuja serta tempat menyandarkan diri, maupun tauhid Rububiyahyang meyakini bahwa Allah selalu menjaga dan mengatur alam ini, tidak pernah lalai, lupa, mengantuk atau tertidur.
Surat ini berisi 165 ayat yang sekaligus diturunkan dalam satu malam. Dimana ketika malaikat Jibril membawa dan menyampaikannya kepada nabi diiringi oleh 70.000 malaikat yang bertasbih dan bertahmid hingga langit bergemuruh karenanya. Dan apabila seorang hamba merutinkan tiga ayat pertamanya saja setiap pagi, maka Allah akan menyediakan tujuh puluh malaikat untuk menyertainya sampai hari kiamat. Sebagaimana hadits Riwayat Ad-Dailamy dari Abullah bin Mas’ud yang artinya:”Barang siapa mengerjakan Shalat Shubuh dengan berjama’ah, dan dia duduk di tempat shalatnya, lalu dibacanya tiga ayat diri pangkal surat Al-An’aam , niscaya Allah akan mewakilkan tujuh puluh malaikat yang mengucapkan tasbih kepada Allah dan memohonkan ampun untuknya sampai hari kiamat”.
Surat Al-An’aam adalah surat keenam dari Al-Qur’an yang menuntun dan mengisi jiwa kita dengan pokok pokok ajaran Tauhid yang menjadi pegangan muslim siang dan malam, baik tauhid Uluhiyah yang meyakini bahwa hanya Dialah yang pantas disembah dan dipuja serta tempat menyandarkan diri, maupun tauhid Rububiyahyang meyakini bahwa Allah selalu menjaga dan mengatur alam ini, tidak pernah lalai, lupa, mengantuk atau tertidur.
Surat ini berisi 165 ayat yang sekaligus diturunkan dalam satu malam. Dimana ketika malaikat Jibril membawa dan menyampaikannya kepada nabi diiringi oleh 70.000 malaikat yang bertasbih dan bertahmid hingga langit bergemuruh karenanya. Dan apabila seorang hamba merutinkan tiga ayat pertamanya saja setiap pagi, maka Allah akan menyediakan tujuh puluh malaikat untuk menyertainya sampai hari kiamat. Sebagaimana hadits Riwayat Ad-Dailamy dari Abullah bin Mas’ud yang artinya:”Barang siapa mengerjakan Shalat Shubuh dengan berjama’ah, dan dia duduk di tempat shalatnya, lalu dibacanya tiga ayat diri pangkal surat Al-An’aam , niscaya Allah akan mewakilkan tujuh puluh malaikat yang mengucapkan tasbih kepada Allah dan memohonkan ampun untuknya sampai hari kiamat”.
Ketiga ayat tersebut adalah:
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِی خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَجَعَلَ ٱلظُّلُمَـٰتِ وَٱلنُّورَۖ ثُمَّ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمۡ یَعۡدِلُونَ هُوَ ٱلَّذِی خَلَقَكُم مِّن طِینࣲ ثُمَّ قَضَىٰۤ أَجَلࣰاۖ وَأَجَلࣱ مُّسَمًّى عِندَهُۥۖ ثُمَّ أَنتُمۡ تَمۡتَرُونَ وَهُوَ ٱللَّهُ فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَفِی ٱلۡأَرۡضِ یَعۡلَمُ سِرَّكُمۡ وَجَهۡرَكُمۡ وَیَعۡلَمُ مَا تَكۡسِبُونَ
Artinya:
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan menjadikan gelap dan terang, namun demikian orang-orang kafir masih mempersekutukan Tuhan mereka dengan sesuatu. Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal (kematianmu), dan batas waktu tertentu yang hanya diketahui oleh-Nya. Namun demikian kamu masih meragukannya.
Dan Dialah Allah (yang disembah), di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan dan mengetahui (pula) apa yang kamu kerjakan.
Al-Qur’an adalah kalam suci dan mulia yang diturunkan kepada nabi Muhammad melalui perantaraan malalikat jibril untuk disebarkan sebagai hidayah kepada seluruh ummat manusia dimanapun dia berada dan berlaku sepanjang masa tanpa mengalami perobahan setitikpun juga.
Ia adalah kitab yang menjadi ibadah bagi kita yang membacanya, walaupun yang dibaca itu hanya satu huruf. Ia adalah kitab yang ayat-ayatnya menjadi mu’jizat agung yang telah berhasil mengangkat derajat manusia ke puncak kemuliaan.
Ayat-ayatnya sampai sekarang tidak bisa ditiru walaupun dilakukan oleh orang orang yang merasa dirinya amat pintar, walaupun mereka bekerja sama, bahkan dengan meminta bantuan jin sekali pun, takkan pernah ada yang bisa membuat yang sama walaupun satu surat yang pendek.
Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya berlaku abadi, mudah dicerna akal dan mencerdaskan. Sesuai dengan hati nurani dan menenangkannya, mudah dikerjakan karena sesuai dengan kemampuan. Bagaikan rambu rambu lalu lintas yang mengatur pejalanan hidup dengan seteratur mungkin. Maka beruntung lah orang yang mematuhinya karena ia akan selamat dalam perjalanan hidupnya selama dia berhati-hati melewati jalur yang akan membayakannya, dan tidak memasuki jalur yang diharamkan.
Begitu berkahnya kitab itu sehingga malam turunnya ditetapkan oleh Allah sebagai malam kemuliaan (malam Qadar), malam yang lebih baik dari seribu bulan, malam yang padanya para malaikat turun berbondong-bondong bersama malaikat jibril, malam yang dijadikan Allah sebagai malam yang selamat sampai terbit fajar (Q.S.97: Al-Qadr). Malam itu dinamai juga dengan malam yang penuh berkah.
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةٖ مُّبَٰرَكَةٍۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ
Artinya:
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi.Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan. (Q.S. 44; Ad-Dukhaan ayat 3).
Bulan turunnya, bulan Ramahan dijadikan pula sebagai penghulu segala bulan.
Semoga kita menjadi orang yang hatinya terbuka untuk mendengar, membaca, memahani, mencintai, dan mendalami makna makna yang luar biasa di sepanjang ayayt-ayatnya. Sehingga kita termasuk sebaik-baik ummat yang bisa melakukan bertumpuk-tumpuk kebajikan dan berlapis lapis amal shaleh yang membawa kita kepada keberkahan dibawah sinar cahaya di atas segala cahaya.
Semoga kita menjadi orang yang hatinya terbuka untuk mendengar, membaca, memahani, mencintai, dan mendalami makna makna yang luar biasa di sepanjang ayayt-ayatnya. Sehingga kita termasuk sebaik-baik ummat yang bisa melakukan bertumpuk-tumpuk kebajikan dan berlapis lapis amal shaleh yang membawa kita kepada keberkahan dibawah sinar cahaya di atas segala cahaya.
MUTIARA AL-QUR’AN (Bagian II / dua)
KITAB YANG SEMPURNA
DAN PENYEMPURNA KITAB SEBELUMNYA
KITAB YANG SEMPURNA
DAN PENYEMPURNA KITAB SEBELUMNYA
وَیَوۡمَ نَبۡعَثُ فِی كُلِّ أُمَّةࣲ شَهِیدًا عَلَیۡهِم مِّنۡ أَنفُسِهِمۡۖ وَجِئۡنَا بِكَ شَهِیدًا عَلَىٰ هَـٰۤؤُلَاۤءِۚ وَنَزَّلۡنَا عَلَیۡكَ ٱلۡكِتَـٰبَ تِبۡیَـٰنࣰا لِّكُلِّ شَیۡءࣲ وَهُدࣰى وَرَحۡمَةࣰ وَبُشۡرَىٰ لِلۡمُسۡلِمِینَ
Artinya:
Dan (ingatlah ) pada hari (ketika) kami selalu bangkitkan pada setip ummat seorang saksi atas mereka dari golongan mereka sendiri. Dan Kami menjadikanmu (hai Muhammad) menjadi saksi terhadap mereka semua. Dan kami telah menurunkan kepadamu sekian banyak ayat-ayat Al-Qur’an untuk menjelaskan segala sesuatu, juga sebagai petunjuk hidup dan sebagai rahmat dan sebagai berita gembira untuk orang-orang yang beriman. (Q.S. 16; An-Nahl ayat 89)
Al-Qur’an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah untuk menjadi pedoman hidup sebagai rahmat bagi seluruh ummat manusia yang berlaku sampai akhir zaman dan dijaga oleh Allah kesucian dan keautentikannya sehingga sampai hari ini tidak terjadi perobahan sedikitpun juga,yang bisa dibuktikan dengan fakta sejarah. Karena dia adalah kitab yang mutawatir, yaitu kitab yang dipindahkan dari generasi keganerasi secara massal sehingga tertutup kemungkinan untuk terjadinya kesalahan dalam pemindahannya baik secara hafalan maupun secara tulisan. Walaupun diberbagai belahan dunia orang menggunakan bahasa yang berbeda-beda satu sama lain, tetapi dalam membaca Al-Qur’an mereka semua sama dan seragam tanpa ada perbedaan sedikitpun juga. Suatu hal amat luar biasa yang tidak ditemukan dalam kitab suci manapun juga.
Al-Qur’an adalah kitab yang sangat sempurna, yang isinya menyangkut segala bidang kehidupan manusia. Menjawab segala tantangan dan menyelesaikan semua persoalan, sejak dari masalah bangsa dan Negara, politik dan pemerintahan, pertahanan dan keamanan, sampai masalah sosial kemasyarakatan, masalah keluarga dan pribadi semuanya diatur oleh Al-Qur’an. Sejak dari masalah moral dan ilmu pengetahuan, hukum dan perundang-undangan, pekerjaan dan harta kekayaan, semua ditata dengan sangat seimbang, selaras dan berkeadilan berdasarkan iman dan amal shaleh.
Al-Qur’an adalah kitab penyempurna untuk menyelesaikan bengkalai yang belum dituntaskan oleh kitab-kitab sebelumnya, yaitu Zabur, Taurat dan Injil, Ia mengakui bahwa itu adalah kitab suci tetapi ia juga menjelaskan bahwa kitab itu telah dirobah oleh tangan tangan kotor pemuka agamanya demi memperturutkan hawa nafsunya.Dimana pada perinsipnya bahwa substansi kitab itu adalah sama ketika diturunkan, yaitu sama-sama mengesakan Allah dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun juga, Mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah semata, bergaul baik dengan sesama dan menjauhi perbuatan dosa. Dan kitab-kitab itu juga menjelaskan bahwa akan ada kitab yang kan menyempurnakan kitab itu dan itu adalah kitab suci Al-Qur’an.
Alqur’an diwahyukan kepada nabi penutup, Nabi Muhammad Saw. Untuk menyempurnakan agama yang sudah sampai kepada tingkat kematangannya, yang telah dirintis oleh rasul rasul sebelumnya sesuai dengan perkembangan peradaban manusia yang semakin maju. Beliau mengibaratkan pungsinya di dalam sabda beliau yang artinya:”Perumpamaan diriku dengan para nabi sebelumku adalah bagaikan orang yang membangun sebuah rumah dengan baik dan indah, kecuali yang tersisa satu tempat di salah satu sudutnya yang belum terisi satu batu bata lagi. Orang-orangpun mengelilinginya dan merasa ta’jub dibuatnya dengan mengatakan:”Seandainya bukan karena kekurangan satu bata ini, niscaya bangunan ini menjadi sempurna. Maka akulah batu bata itu dan Aku adalah Penutup para Nabi”. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Di dalam surat 42; Asy-Syuuraa ayat 13 Allah berfirman
Al-Qur’an adalah kitab yang sangat sempurna, yang isinya menyangkut segala bidang kehidupan manusia. Menjawab segala tantangan dan menyelesaikan semua persoalan, sejak dari masalah bangsa dan Negara, politik dan pemerintahan, pertahanan dan keamanan, sampai masalah sosial kemasyarakatan, masalah keluarga dan pribadi semuanya diatur oleh Al-Qur’an. Sejak dari masalah moral dan ilmu pengetahuan, hukum dan perundang-undangan, pekerjaan dan harta kekayaan, semua ditata dengan sangat seimbang, selaras dan berkeadilan berdasarkan iman dan amal shaleh.
Al-Qur’an adalah kitab penyempurna untuk menyelesaikan bengkalai yang belum dituntaskan oleh kitab-kitab sebelumnya, yaitu Zabur, Taurat dan Injil, Ia mengakui bahwa itu adalah kitab suci tetapi ia juga menjelaskan bahwa kitab itu telah dirobah oleh tangan tangan kotor pemuka agamanya demi memperturutkan hawa nafsunya.Dimana pada perinsipnya bahwa substansi kitab itu adalah sama ketika diturunkan, yaitu sama-sama mengesakan Allah dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun juga, Mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah semata, bergaul baik dengan sesama dan menjauhi perbuatan dosa. Dan kitab-kitab itu juga menjelaskan bahwa akan ada kitab yang kan menyempurnakan kitab itu dan itu adalah kitab suci Al-Qur’an.
Alqur’an diwahyukan kepada nabi penutup, Nabi Muhammad Saw. Untuk menyempurnakan agama yang sudah sampai kepada tingkat kematangannya, yang telah dirintis oleh rasul rasul sebelumnya sesuai dengan perkembangan peradaban manusia yang semakin maju. Beliau mengibaratkan pungsinya di dalam sabda beliau yang artinya:”Perumpamaan diriku dengan para nabi sebelumku adalah bagaikan orang yang membangun sebuah rumah dengan baik dan indah, kecuali yang tersisa satu tempat di salah satu sudutnya yang belum terisi satu batu bata lagi. Orang-orangpun mengelilinginya dan merasa ta’jub dibuatnya dengan mengatakan:”Seandainya bukan karena kekurangan satu bata ini, niscaya bangunan ini menjadi sempurna. Maka akulah batu bata itu dan Aku adalah Penutup para Nabi”. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Di dalam surat 42; Asy-Syuuraa ayat 13 Allah berfirman
۞ شَرَعَ لَكُم مِّنَ ٱلدِّینِ مَا وَصَّىٰ بِهِۦ نُوحࣰا وَٱلَّذِیۤ أَوۡحَیۡنَاۤ إِلَیۡكَ وَمَا وَصَّیۡنَا بِهِۦۤ إِبۡرَ ٰهِیمَ وَمُوسَىٰ وَعِیسَىٰۤۖ أَنۡ أَقِیمُوا۟ ٱلدِّینَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا۟ فِیهِۚ كَبُرَ عَلَى ٱلۡمُشۡرِكِینَ مَا تَدۡعُوهُمۡ إِلَیۡهِۚ ٱللَّهُ یَجۡتَبِیۤ إِلَیۡهِ مَن یَشَاۤءُ وَیَهۡدِیۤ إِلَیۡهِ مَن یُنِیبُ
Artinya:
Allah telah menetapkan Syari’at kepada kamu dari ajaran agama yang telah Allah washiyatkan kepada nabi Nuh, dan Al-Qur’an yang kami wahyukan kepadamu, dan apa yang kami wahyukan kepada nabi Ibrahim, nabi Musa dan Nabi isa (adalah sama) yaitu hendaklah kamu menegakkan agama itu dan janganlah kamu berpecah belah di dalam agama itu. Sangat berat bagi orang-urang musyrik untuk mengikuti agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang dia kehendaki kepada agama tauhid dan menunjuki orang-orang yang mau kembali kepada-Nya
Dari uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa Nabi Muhammad adalah penutup dan penyempurna agama. Kitab Al-Qur’an yang diwhyukan kepadanya adalah kitab yang amat sempurna. Sekali gus menyempurnakan kitab kitab yang diturunkan sebelumnya. Sehingga sebelum nabi Muhammad SAW meninggal dunia Allah mengumumkan melalui ayat-Nya dalam Surat 5 Al-Maaidah ayat 3
Dari uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa Nabi Muhammad adalah penutup dan penyempurna agama. Kitab Al-Qur’an yang diwhyukan kepadanya adalah kitab yang amat sempurna. Sekali gus menyempurnakan kitab kitab yang diturunkan sebelumnya. Sehingga sebelum nabi Muhammad SAW meninggal dunia Allah mengumumkan melalui ayat-Nya dalam Surat 5 Al-Maaidah ayat 3
ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ
Artinya:
Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.
Bagi kita Ummat Islam wajib meyakini semua kitab itu adalah wahyu Allah , tetapi kita menolak perobahan-perobahan terhadap isinya yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Begitu juga kita wajib beriman kepada para rasul yang telah diutus sebelum nabi kita tanpa membedakan salah seorangpun dari mereka. Walaupun mereka yang non muslim tidak pernah mau mengakui kenabian nabi Muhammad SAW karena adanya rasa dengki di dalam hati mereka.
Semoga di lubuk hati kita yang paling dalam bersemayam rasa rindu yang selalu bergelora untuk selalu mencintai keagungan dan kesucian Al-Qur’an Yang diturunkan melalui manusia terpilih yang mempunyai budi pekerti yang amat luhur dan sangat mencintai ummatnya.
Langganan:
Postingan (Atom)